Taman Buah Mekarsari Tetap Buka Selama Pandemi Covid-19

JABARNEWS | BOGOR –  Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan di Bogor pada Rabu, 15 Aril 2020. Pemberlakuan PSBB ini diyakini dapat mempersempit ruang gerak dan risiko terpapar dari virus corona, memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Meski tutup sejak awal April 2020 lalu akibat dampak pandemi Corona (Covid-19), Taman Buah Mekarsari di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih tetap melayani pengunjung.

Manajemen Taman Buah Mekarsari, Edwin A Indriadi mengatakan hanya saja, bukan untuk mereka yang ingin berwisata, melainkan masyarakat yang membutuhkan buah segar dan bibit tanaman buah.

“Kalau untuk kegiatan wisata kami sudah tutup sejak awal April lalu,mengikuti ketentuan pemerintah,baik itu SK Bupati,Gubernur maupun pemerintah pusat. Untuk saat ini kami juga sduah merumahkan 50 persen karyawan,sambil menunggu  sampai batas waktu yang ditentukan nanti,” kata Edwin A Indriadi.

Baca Juga:  Robohkan Malikov, Peluang Daud Tantang Juara WBA Tambah Besar

Menurut Edwin, penutupan Taman Buah Mekarsari tidak saja menyebabkan ratusan karyawan dirumahkan, tetapi juga berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

“Kalau ditanya berapa pendapatannya, turun dratis,karena sama sekali tidak ada pengunjung yang datang,” kata Edwin yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri)

Selama ini pengunjung Taman Buah Mekarsari rata-rata dalam satu tahun tercatat mencapai 400 ribu orang. Sementara, dibanding dengan industri pariwisata lainnya yang total merumahkan karyawannya, Taman Buah Mekarsari hanya merumahkan 50 persen dari sekitar 300 lebih karyawan.

“Untuk perawatan kebun buah, dan tanaman lainnya  masih berjalan seperti biasa. Hanya untuk yang diloket diliburkan,” lanjut Edwin.

Baca Juga:  Kasus Positif Covid-19 di Kota Bandung Tembus Angka Seribu

Selain rutin melakukan perawatan, Taman Buah Mekarsari juga tetap membuka loket penjualan buah-buahan.

Sesuai standar protokol kesehatan, dalam melakukan kegiatan para karyawan dibekali dengan alat pelindung diri (APD) seperti masker, cuci tangan hand sanitizer, cek suhu badan.

“Kami juga menyiapkan petugas klinik untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan kesehatan bagi mereka yang bekerja. Yang pasti, standar WHO kita terapkan disini, seperti tadi itu mengunakan masker dan yang lainnya,” ujar Edwin.

Untuk outlet buah-buahan, pihaknya menyediakan pembelian melalui online maupun offline.

“Untuk yang di online, masyarakat bisa membeli buah dan bibit di aplikasi Bukalapak dengan akun mekarsari.com. Atau bisa langsung ke sini, kita bukan di pintu masuk depan Taman Buah Mekarsari,” jelasnya.

Baca Juga:  Ibu Hamil Wajib Tahu, Kebiasan Konsumsi Manis Bisa Picu Asma Pada Anak

Mekanisme pembeliannya juga dengan sistem jaga jarak (social distancing), tidak bisa bergerombol. Hanya saja, disarankan sebaiknya membeli melalui transportasi daring seperti ojek online (Ojol).

Buah-buahan yang dijual diantaranya Jamu Kristal, Belimbing, Salak, Jeruk Baby, Pepaya dan beberapa buah lainnya.

Wisata Taman Buah Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia. Agrowisata seluasa 264 hektare ini dilengkapi dengan aneka sarana wisata.

Tak cuma wisata perkebunan buah, di wisata Taman Buah Mekarsari dilengkapi pula wisata air, taman bermain anak, tempat tingga berbagai satwa dan edukasi alam.

Wisata Taman Buah Mekarsari menjadi kebun hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, bunga dan tanaman hias yang dapat dinikmati semua orang. (Red)