Utomo mengakui, kevakuman penyesuaian tarif selama bertahun-tahun ini kerap memicu keresahan.
Baik dari sisi mitra driver ojol yang merasa pendapatan tergerus, maupun asosiasi yang menuntut kepastian regulasi.
Oleh sebab itu, pemerintah menyusun skema baru yang lebih adil (win-win solution).
Dalam merumuskan angka penyesuaian tarif ojek online tersebut, Kemenhub tidak sembarangan.
Dua indikator ekonomi utama, yakni kenaikan UMR dan BBM, menjadi landasan perhitungan agar tarif baru nanti logis dan dapat diterima semua pihak.





