Tunggu Rekomendasi KBM Tatap Muka, Ini Kata Rahmat Effendi

JABARNEWS | BEKASI – Meskipun di Kota Bekasi ada empat sekolah menjadi role model pembelajaran tatap muka yakni sekolah Victory Plus, Al-Azhar 6, SD Pekayon 6, dan SMPN 02 Kota Bekasi. Namun, hal itu tidak menjadi tolak ukur Pemerintah Kota Bekasi untuk menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk proses pembelajaran tatap muka.

Baca Juga:  Polisi Akan Panggil Pihak Indosiar Terkait Tragedi Kanjuruhan

“Kami masih menunggu rekomendasi dari Kemendikbud, untuk sementara KBM Tatap Muka ditunda sampai rekomendasi keluar,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat permohonan izin terkait penerapan kegiatan tatap muka KBM kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 421/4357-Disdik tanggal 9 Juli 2020 lalu.

Baca Juga:  Asal-usul Paribasa “Asa Aing Uyah Kidul”

“Jadi kami masih menunggu jawaban dari sana (Kemendikbud),” jelasnya.

Rahmat menjelaskan, permohonan tatap muka KBM sebagai bagian dari langkah ATHB Masyarakat Produktif Aman Covid-19 dengan terus mempertimbangkan segala sesuatu termasuk kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdip) Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, langkah-langkah dan syarat dalam pelaksanaan ATHB Masyarakat Produktif Aman Covid-19 pada Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Bekasi terdapat lima poin.

Baca Juga:  Penting! Para Nelayan Laut Selatan Garut Waspadai Gelombang Tinggi

“Khusus protokol kesehatan itu berupa melakukan screening fisik, tiap rombel dibagi dua shift, setiap kelas maksimal 20 siswa, jam pelajaran dibagi dua sesuai jumlah jam berdasarkan aturan kurikulum yang berlaku, durasi tiap jam mata pelajaran maksimal 30 menit, pengaturan posisi duduk diruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1 meter,” jelas dia. (Red)