Viral Sekelompok Pemuda Asyik Tenggak Miras, Ini Tanggapan MUI Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta prihatin dengan viralnya foto sekelompok pemuda yang sedang asyik menenggak minuman keras (Miras), beberapa waktu lalu.

Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, KH John Dean, mengatakan, miras ini menjadi biang keladi kejahatan dan kerusakan moral bangsa, terutama generasi muda. Untuk itu, pihak berwajib harus meningkatkan pengawasan.

“Hampir setiap hari saya sering baca berita oprasi miras, namun kenapa masih banyak temuan miras oplosan hingga miras ilegal di masyarakat, seperti foto sekelompok pemuda yang sempat viral di media sosial,” ujarnya, saat dihubungi melalui selulernya, Senin (30/7/2018).

Baca Juga:  Ini Penjelasan BMKG Terkait Viral Peringatan Badai Panas Equinox

Ketua MUI menambahkan, masalah miras bukan hal sepele. Dirinya mengusulkan perlu ada pengetatan pengawasan melibatkan remaja masjid, bahkan komponen kepemudaan lainnya juga bisa dilibatkan. Selain itu, sambungnya, para mubalig, ustad dan tokoh agama juga perlu mengingatkan bahaya miras tiap ceramah.

Baca Juga:  Sekarang Giliran Pegawai Hotel di Puncak Bogor Jalani Tes Cepat, Ini Lokasinya

“Saya yakin kalau ustaz enggak hadir di tengah masyarakat, kasus kayak gini akan terus ada. Tapi tidak perlu sweeping, kalau ada kejadian langsung lapor ke pihak berwajib,” ucapnya.

Selain itu, lanjut John Dean, tokoh agama juga harus bersinergi dengan tokoh masyarakat. Mereka bisa berbagi peran untuk memberikan suasana sejuk di masyarakat.

“Di sinilah pentingnya sinergi antara ulama dan umaro. Umaro melakukan pengawasan dengan ketat, ulama memberikan pembinaan spiritual agama, saya kira itu kolaborasi yang pas,” tuturnya.

Baca Juga:  RUU HIP Ditolak Ramai-ramai, Senator DPD RI Bentuk Timja

Hal terpenting lainnya yaitu peran keluarga. Tidak bisa dibantahkan peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Sehingga, sambung dia, perlu keteladanan dari orang tua.

“Memang basic-nya itu di keluarga. Makanya dalam Islam pembinaan keluarga menempati urutan pertama madrasah pertama hidup. Kuncinya keteladanan orang tua,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat