Eddy juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah BYD yang mempercepat pembangunan pabrik di Indonesia. Ia berharap fasilitas tersebut bisa mulai beroperasi sebelum akhir 2025, sesuai dengan target terbaru perusahaan asal Tiongkok itu.
Lebih jauh, Eddy mengaku kagum terhadap kemajuan teknologi yang dikembangkan BYD. Ia mendorong anak-anak muda Indonesia untuk belajar dan mengembangkan teknologi serupa agar Tanah Air tidak hanya menjadi pasar, tapi juga pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik dunia.
“Kami melihat bahwa BYD bukan hanya menjual mobil, tapi juga membagikan teknologi. Ini peluang besar agar putra-putri Indonesia bisa terlibat langsung dalam inovasi, termasuk pengembangan baterai kendaraan listrik,” ujarnya.
Sebelumnya, General Manager BYD Asia-Pasifik, Liu Xueliang, menyatakan pihaknya mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik di Subang.