JABARNEWS | CIANJUR – Hutan Taman Kota (HTK) di Kelurahan Muka, Kabupaten Cianjur kerap dijadikan ajang maksiat. Menyikapi kondisi itu, Lurah Muka, Sopyan Sauri, mengatakan, pemerintah dan warga setempat sangat resah.
Informasi di lapangan, kawasan Hutan Taman Kota itu memang sering dijadikan ajang tempat transaksi prostitusi, minuman keras, dan narkoba. Di tengah suasana HTK yang g elap tanpa penerangan itu, sering terjadi tindakan kejahatan yang membahayakan sekelamatan masyarakat.
Menurut Sopyan jika benar informasi itu, alangkah baiknya lokasi HTK itu dibangun menjadi taman wisata kuliner khas Cianjur, daripada dipakai ajang maksiat dan tidak produktif.
“Saya mewakili warga menilai, HTK untuk kepentingan publik. Sesuai jargon Cianjur melalui gerakan keagamaan, sangat setuju dijadikan pusat kegiatan hal positif, seperti halnya pemberdayaan UMKM atau para pedagang kecil,” katanya, dikutip Radar Cianjur, Selasa (17/7/2018).
“Kalau bisa ditata dengan rapih, kan dan bisa dijadikan aset wisata kuliner. Jadi nanti dikelola oleh pihak kelurahan atas nama warga nantinya untuk perputaran ekonomi. Garis besarnya untuk pemberdayaan atau penampung warga yang punya potensi atau keahlian di bidang kuliner,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu tokoh pemuda warga Kelurahan Muka, Arif Kartar, memaparkan, kondisi hutan kota akhir-akhir ini bisa dibilang masih kurang tertata secara rapih, kumuh dan gelap gulita. Artinya, hanya dijadikan sebagai ajang nongkrong saja yang dilakukan para pemuda masih atau ABG. Bahkan mungkin bisa menjurus pada maksiat baik itu tempat mabuk atau pun pacaran.
“Hal itu tentunya membuat riskan. Sebab, saat ini banyaknya anak sekolahan yang lebih gemar berpacaran,” tuturnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat