DPRD Jabar: Vaksinasi dan Kekurangan Nakes Jadi Kendala di Kabupaten Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Asep Syamsudin gelar giat Reses III Tahun Sidang 2020-2021 Daerah Pemilihan II (Kabupaten Bandung) di Madrasah Ibnu Jabal, Desa Babakab Peuteuy, Kabupaten Bandung, Selasa (10/8/2021) kemarin.

Beberapa aspirasi terkait masalah kesehatan di Kabupaten Bandung disampaikan masyarakat pada kesempatan tersebut, diantaranya penanganan kesehatan saat dan pasca Covid-19, kurangnya kuota vaksin dan tenaga kesehatan.

Selain itu asep juga menyebut, banyak masyarakat yang tidak ingin di vaksin karena kurangnya informasi dan edukasi serta terkena penyebaran Hoax dari media sosial.

Baca Juga:  Kantor Imigrasi Cirebon gelar Rakor Timpora

“Hari ini di Kabupaten Bandung itu sudah masuk masa vaksinasi namun sangat kurang sekali vaksin untuk kabupaten bandung seperti jumlah penduduk Kabupaten Bandung kan 3,7 juta kalau mau mengcover 80 persennya kan 2,4 juta sekarang vaksin bantuan dari pusat dan provinsi masih jauh yang diharapkan bahkan 15 persen saja tidak sampai,” kata Asep.

Baca Juga:  Ingat! Diam-diam Gelar Belajar Tatap Muka di Tebing Tinggi, Siap-siap Kena Sanksi

“Krisis tenaga kesehatan baik itu untuk dokter, bidan dan perawat dan yang terakhir itu ada masyarakat yang anti vaksin karena kurangnya informasi dan edukasi lalu ada juga yang termakan Hoax dari media sosial yang mereka baca,” tambahnya.

Asep juga melanjutkan nanti hasil reses akan dijadikan laporan saat rapat paripurna DPRD Provinsi Jabar. Sehingga bisa menjadi bahan rekomendasi program kerja dari pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Baca Juga:  Stok Sembako Dipastikan Aman, Warga Kota Bandung Diminta Bijak dalam Belanja

“Pastinya hasil ini akan kita laporkan kan ya dalam rapat fraksi dan komisi lalu dibawa dalam rapat paripurna sehingga nantinya hasil reses kita dilapangan bisa menjadi bahan rekomendasi dari pemerintah provinsi Jawa Barat dalam merancang program kerja mereka kedepan,” tutupnya. (Red)