Hadiri Diskusi Publik Gema Petani, Uu Ruzhanul Ulum Ngaku Rindu Orde Baru

JABARNEWS | SUMEDANG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai urusan petani maupun pertanian sangat penting alias esensial bagi semua negara. Pasalnya sebuah negara bisa maju juga bila ditunjang dengan kebutuhan sandang dan pangannya yang mumpuni.

Bahkan dirinya pribadi merasa rindu dengan pemberitaan seputar pertanian. Seperti semasa orde baru di mana tayangan televisi dipenuhi pembahasan swasembada pangan.

“Berbicara pertanian adalah hal yang strategis berarti berbicara tentang bangsa dan negara,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan yang diterima, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga:  Lapas Purwakarta Kukuhkan Duta Hukum-HAM

Menurutnya, seiring berjalannya waktu dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka permintaan pangan akan meningkat pula. Oleh karena itu, kebutuhan pangan pun harus ditunjang dengan sumber daya pertaniannya, di mana generasi muda bisa mengisi regenerasi petani.

“Pemerintah Jawa Barat berkomitmen untuk menumbuhkan regenerasi petani dengan membuat program Petani Milenial dan program Santri Tani (Santani),” ungkapnya.

Baca Juga:  Kejari Bogor Tahan Kades Tersangka Tilap Dana Desa 900 Juta

Sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum menghadiri diskusi publik Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) dengan tajuk Percepatan Reforma Agraria dan Regenerasi Petani Sebagai Jalan Mencapai Kedaulatan Pangan di Jawa Barat pada Selasa (6/7/2021).

Diskusi tersebut selain diselenggarakan secara online, turut diadakan dengan format offline di Sanggar Tani Institute, Dusun Cempaka Putih Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:  Ini Manfaat Olahraga Fitness Yang Jarang Diketahui Orang

Diskusi publik ini diawali oleh pemaparan Ketua Presidium Nasional Gema Petani Anas Sodikin selaku juga praktisi regenerasi petani. Lalu pemarapan dilanjut Anggota DPRD Jawa Barat Ahmad Hidayat. Kemudian dari Ketua DPW SPI Jawa barat Tantan Sutandi.

Diskusi publik ini dihadiri sejumlah mahasiswa dari kampus, seperti Universitas Winaya Mukti, Universitas Garut, UIN Bandung, Universitas Majalengka, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Universitas Kuningan,Universitas Siliwangi. (Red)