Petugas Bakal Bongkar Koper Jemaah Haji Yang Dililit Jaring

JABARNEWS | JAKARTA Pemulangan jemaah haji gelombang kedua dimulai hari ini, Minggu (9/9). Kemarin, Sabtu (8/9) jemaah haji mulai menimbang koper di hotel masing-masing. Namun, masih banyak yang melanggar aturan membawa barang.

Rombongan kloter 30 dari Embarkasi Jakarta, misalnya. Petugas haji sudah berkali-kali menyampaikan bahwa koper tidak boleh dililit dengan tali jaring (tampar).

Kenyataannya, masih banyak jemaah haji yang melakukan hal itu. ’’Akhirnya kami minta supaya jaringnya dicopot,” tegas Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi daerah kerja Madinah, Maskat Ali Jasmun.

Baca Juga:  Ombudsman Catat Tujuh Poin Plus di Samsat Kota Bekasi

Dia menjelaskan, jemaah hanya boleh mengikat kopernya menggunakan sabuk khusus yang tidak berbentuk jaring. Koper yang diikat jaring, kata Maskat, akan menyulitkan pemeriksaan. Hal itu bisa memengaruhi jadwal keberangkatan pesawat.

Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi jemaah haji saat kepulangan. Misalnya, berat barang bawaan yang masuk bagasi pesawat maksimal hanya 32 kg.

jinjing yang boleh dibawa masuk kabin maksimal seberat 7 kg. Penimbangan koper dan barang bawaan lain dilakukan 48 jam sebelum keberangkatan ke bandara.

Selain itu, jemaah haji juga dilarang membawa air zamzam. Namun, aturan yang satu ini sering diabaikan.

Baca Juga:  Malam Nanti, Timnas U-23 Indonesia Kontra Laos

Saat pemulangan jemaah haji gelombang pertama dua pekan lalu, ditemukan banyak jemaah haji yang nekat memasukkan botol berisi air zamzam ke dalam koper. Akhirnya, petugas bandara mengeluarkan paksa botol-botol yang kebanyakan dibalut dengan lakban cokelat itu.

Kepala Daerah Kerja Madinah Muhammad Khanif menjelaskan, pihaknya sudah menyosialisasikan larangan membawa air zamzam kepada jemaah haji gelombang dua. Karena itu, dia berharap tidak ada yang melanggar aturan tersebut.

’’Jika ada yang tetap membawa, kopernya akan dibongkar paksa. Kalau ada barang dalam koper yang hilang, itu risiko masing-masing jemaah. Bukan tanggung jawab pihak maskapai,” ingatnya.

Baca Juga:  Maaf, Selama Asian Games Jalan Ini Ditutup

Dia menerangkan, setiap jemaah akan mendapat jatah air zamzam sebanyak lima liter. Air itu akan dibawa pesawat khusus dan dibagikan di Indonesia. ’’Jadi tidak perlu membawa dari Arab Saudi,” katanya.

Sesuai jadwal, Minggu (9/9) ada tujuh ribuan jemaah haji yang pulang ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Mereka tersebar di 17 kloter se-Indonesia. Penerbangan menggunakan Saudi Airlines dan Garuda Indonesia. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat