Saat Alumni Santri Kebon Melati-Jambu Majalengka Bertemu, Begini Suasananya

JABARNEWS | MAJALENGKA‎ – Silaturahmi melalui reuni dapat memunculan nilai persaudaraan yang kuat. Seperti yang dilakukan Persatuan Remaja Islam Majalengka (Prisma). Mereka menggelar peringatan Maulid Nabi Muhamad Saw dan Temu Kangen Alumni Santri Kebon Melati-Jambu wilayah Kabupaten Majalengka.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di yayasan milik Ketua PCNU Kabupaten Majalengka terpilih, KH Dedi Mulyadi, di Desa Sindang Kerta, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.

Hadir pada kesempatan itu jajaran Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon, Kyai Hasan Rohmat putra Almagfurlah KH Muhamad (Akang) pendiri Ponpes Kebon Jambu, Kyai Syafi’i Atsmari, Ketua Fokal Pusat Kyai Aban Kholid Barja.

Baca Juga:  PNS Sudah Tahu Belum? THR Cair Pekan Depan, Ternyata Segini Besarannya

Ketua Prisma, Muhamad Sandi, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati lahirnya Nabi Muhammad Saw. Selain bentuk tasyakur kepada Allah SWT atas dilahirkannya Nabi Muhammad Saw, sekaligus mencari ilmu untuk mempertebal keimanan dan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Kita memuji Nabi Muhammad Saw dan meneladani Nabi Muhamad Saw. Pertemuan ini dapat memperat empati kekeluargaan dan persaudaraan,” paparnya, Jumat (16/11/2018).

Ketua Fokal Melati-Jambu Kabupaten Majalengka, Kyai Muhamad Umar menambahkan, selain peringatan Maulid Nabi, kegiatan tersebut juga sebagai wahana silaturrahmi alumni pondok Melati-Jambu,untuk bertukar pikiran dan mempererat hubungan emosional antara santri asal Kabupaten Majalengka.

Baca Juga:  Bernostalgia Dengan Si Hitam Duet Yang Makin Langka

“Pertemuan ini sebagai ajang tali silaturrahmi antarsesama alumni, yang telah mengenyam pendidikan agama di pondok pesantren,” ujar Ketua MUI Kecamatan Palasah ini.

Umar menjelaskan, sosok almagfurlah KH Muhamad dan putranya almarhum KH Asror Muhamad merupakan figur yang patut diteladani para santri, termasuk para alumninya.

“Beliau mendedikasikan hidupnya mengabdi kepada pesantren dan kesuksesan serta keberkahan para santrinya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Puluhan Warga di Lemahsugih Mengungsi

Salah seorang alumni yang juga pengasuh pondok Pesantren An-Nawawi Kawunggirang Kecamatan/Kabupaten Majalengka, KH Maman Qomaruddin, menceritakan kisahnya selama mondok pesantren di Kebon Melati. Dia menyebutkan, Akang Muhamad merupakan ulama besar namun tetap rendah hati.

“Dulu saat saya mondok sangat dekat dengan Akang (KH Muhamad). Jika diumpamakan itu sudah satu hati. Sebab,segala sesuatu yang menyangkut Akang, baik itu tugas pribadi, mencukur rambut Akang, membantu keluarga, dan lain lain, saya selaku murid selalu patuh dan tunduk atas perintahnya,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat