Shinta Nuriyah Sahur Di Garut

JABARNEWS | GARUT – Salah satu tokoh 100 Dunia yang paling berpengaruh versi majalah Time sekaligus Ibu Negara Republik Indonesia ke – IV , Dra.Hj. Shinta Nuriyah Wahid M.Hum hadir di Wanaraja Kabupaten Garut Jawa Barat.Dalam lawatannya istri mendiang presiden RI ke 4 KH. Abdurahman Wahid itu, ditemani Romo Abi Dari Pastur Keuskupan Bandung dikawal ketat pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Hadir di Garut ,Shinta membawa misi untuk menyapa masyarakat sekaligus mendorong rasa cinta Tanah Air dalam semangat kerukunan dan persatuan dalam bingkai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45. Kegiatan itu rutin dilakukan dalam agenda tahunan, yakni program Sahur Keliling 2018 .

Sebelum melaksanakan buka puasa bersama di Madrasah Diniyah As-Salam Al- Barokah Kp. Benedahan Wanaraja , ia terlebih dulu mengisi tausyiah. “Dengan Berpuasa Kita Kembangkan Kearifan, Kejujuran, dan Kebenaran dalam Kehidupan Berbangsa ” Demikian tema yang dibawakanya di hadapan para tamu undangan.

Baca Juga:  Sejarah Tugu Cornelis Chastelein, Sebagai Tempat Wisata Depok

Hadir dalam acara Sahur dan Buka Bersama ini, Dandim 0611 Garut Letkol Inf Asyraf Aziz S Sos, Kapolres Garut yang diwakili Kapolsek Wanaraja, Kompol Tommy Widodo Arif SH, Camat Wanaraja Ganda Permana M Si, Danramil Wanaraja Lettu Arm Heryanto, Ketua MUI Wanaraja, Pengurus NU Wanaraja, Perwakilan Lintas Agama Kabupaten Garut, Tokoh Ulama, Tokoh Masyarakat Se-Kecamatan Wanaraja.

Program Sahur Keliling ini, kata Shinta sebagai satu bentuk untuk merawat keberagaman selama 19 tahun tanpa henti ke berbagai pelosok Tanah Air sejak mendiang Gusdur menduduki Istana Negara.

Baca Juga:  Vaksinasi Covid-19 di Purwakarta, Kali Ini Giliran Sasar Para Lansia

“Kita hanya bersilaturahmi menyapa mereka dengan baik, menanyakan bagaimana puasanya, dan apa yang menjadi kesulitan dalam kehidupannya. Selain itu , untuk merajut ikatan tali persaudaraan diantara anak bangsa, dan itu tidak boleh mengendor,” katanya.

Waktu itu menurut Shinta seperti lari, berlombalah dalam kebajikan. Sejak Gusdur ada, Shinta sudah membuat acara sahur bersama dengan kaum dhuafa, tukang becak, atau keluarga tidak mampu.

“Saya sering sahur di kolong jembatan bersama kuli bangunan. Di sana kita banyak mendapatkan masukan, bagaimana kehidupan mereka, bagaimana mereka berjuang untuk mencari sesuap nasi,” ujar Shinta Nuriyah saat memberikan tausiyah kepada warga Wanamekar, Kecamatan Wanaraja.

Baca Juga:  Dibanding Tahun Lalu, Anggaran Pemeliharaan Taman Kota Bandung Turun

Sementara Romo Abi dari Pastor Keuskupan Bandung yang selalu setia mendampingi Shinta Nuriyah dalam Sahur Keliling menyampaikan, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan antar umat manusia. Melalui kerjasama antar umat beragama dalam membangun solidaritas

kemanusiaan, merawat nilai-nilai pluralisme dan hidup berdemokrasi.

“Selama ini Ibu memang terus berjuang meneruskan cita-cita Bapak (Gus Dur) agar tercipta perdamaian dan toleransi di negara ini. Perjuangan Ibu bukannya tanpa tantangan. Kerap beliau menerima perlawanan oleh kelompok intoleran. Namun semangat Ibu tak goyah. Walaupun fisiknya lemah, mental Ibu sekuat baja ,”

pungkas Romo Abi pada Jabarnews, Sabtu malam, (19/5/2018). (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat