Geger, Duel Maut King Kobra – Piton

JABARNEWS | BANJAR – Pertarungan dua ular paling mematikan, ular piton melawan king cobra membuat heboh warga Lingkung Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Kamis (12/4/2018) siang.

Peristiwa langka itu, terjadi di Situs Budaya Singaperbangsa, Jalan Siliwangi Kota Banjar, Kamis, sekitar pukul 08.00 WIB. Tak, ayal warga pun berbondong-bondong menonton pertarungan sengit itu.

Dalam duel itu, ular piton takluk disembur bisa king cobra yang berukuran lebih panjang dan lebih besar. Kendati begitu, ular piton tak menyerah begitu saja. Ular ini beberapa kali mematuk dan menggigit king kobra. Dan, akhirnya, ular piton mati akibat bisa yang dikeluarkan king cobra.

Baca Juga:  Kapolda Kunjungi Pos Pam Di Cikopo

Sebelum kejadian, beberapa warga menemukan seekor piton sepanjang 3 meter dan king cobra dengan panjang 4,8 meter yang berkeliaran di dekat Situs Budaya Singaperbangsa. Tidak berselang lama, dua ular itu terlibat pertarungan sengit.

Baca Juga:  Ciptakan Kota Sehat, Pemkot Bandung Optimis Bebas ODF 100 Persen

Lalu, warga menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Babinkamtibmas, dan Babinsa Kelurahan Karangpanimbal.

“Melihat pertarungan dua ular ini, terus terang saya kaget. Kemudian saya langsung lapor ke BPBD, Babinktibmas, dan Babinsa Kelurahan Karangpanimbal,” ujar Doni (34), warga Cikadu, Karangpanimbal, dikutip laman harapanrakyat.

Ditangkap Warga

Sementara ular king cobra yang memenangi pertarungan dalam duel mendebarkan dengan ular piton, ditangkap oleh Komunitas Pecinta Ular (KPL), Kamis (12/4/2018), pukul 11.00 WIB, tiga jam selepas pertarungan.

Baca Juga:  18.710 Jiwa Di Banjar Tak Masuk DPS

Penangkapan sendiri dilakukan dua anggota  KPL, dibantu oleh Babinkamtibmas Kelurahan Karangpanimbal, Brigadir M Taufik dan Babinsa Karangpanimbal, Sertu Eman Sulaeman, serta dua petugas Perhutani.

Saat ditangkap, king kobra ini tengah berada di sebuah batu di area Situs Budaya Singaperbangsa. Ular king kobra itu kemudian dibawa oleh KPL ke Ciamis untuk dipelihara dan dilestarikan. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat