Moko Itu Kreatif, Namun …

JABARNEWS | BANDUNG – Penertiban dan sosialisasi pelarangan mobil toko (moko) di kawasan Jln. Dipenogoro, Bandung, beberapa waktu lalu memicu terjadinya kucing-kucingan antara petugas dengan penjualan.

Menanggapi itu Pjs. Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin, mengatakan, sebenarnya moko itu kreatif namun tempat yang mereka gunakan berjualan salah yakni di zona merah.

Baca Juga:  Curug Panetean, Tempat Wisata Alam Di Tasikmalaya

“Jangankan parkir stop aja tidak boleh, mereka malah aktivitas bisnis. Dan mereka menghalangi semua orang di sana yang mau ke mesjid susah karena terhalang. Ditegur malah marah,” tegasnya.

Selain mengganggu pejalan kaki juga menganggu para pemilik kantor atau restoran di sana.

Baca Juga:  Bioskop di Kota Bandug Boleh Beroperasi Kembali, Kapasitas hingga 70 Persen

“Pegawai Dinkes mau masuk susah, padahal kantor-kantor dia kan,” pungkasnya.

Solihin berharap, para pemilik moko itu mau tertib, menghargai orang lain, karena di lokasi itu ada hak orang lain yang mereka ganggu. Selain itu ke depan moko harus tertata, terlebih saat ini mereka tidak kena pajak.

Baca Juga:  Bidan Diminta Pro Aktif Antisipasi Baby Blues Syndrom

“Dan jangan mengada-ada, barang original tapi bukan, sampaikan saja yang sebenarnya,” paparnya.

Pemkot, lanjut Solihin saat ini belum ingin menindak karena ingin membuat Ramadan ini lebih aman tinimbang banyak debat bahkan sampai terjadi anarkis. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat