Setelah Ditolak Ditangani Rumah Sakit, Pasien Ini Meninggal Di Ambulans

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ambulans Desa menjadi saksi kematian Mandra bin Jalim (24), warga Kampung Wangun RT 01/01 Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, setelah ditolak ditangani rumah sakit.

Kepala Desa Parungbanteng, Asep Saepulloh, mengatakan, Mandra yang meregang nyawa setelah rumah sakit sempat menolaknya. Alasannya semuanya penuh tidak ada ruang ICU yang kosong.

“Saya dan orang tua korban, sekitar pukul 16.00 kemarin (Senin,10/9/2018) berangkat membawa pasien yang kondisinya sakit parah dan sangat menghawatirkan, berharap pasien tersebut bisa dirawat di rumah sakit di Purwakarta,” ujar Asep, saat dihubungi melalui selulernya, Selasa (11/9/2018).

Baca Juga:  Sowan ke Jaksa Agung, Listyo Sigit Ngaku Hanya Koordinasi Masalah Pekerjaan

Pada sekitar pukul 19.00 WIB, lanjut dia, sampai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta, masuk di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada pukul 22.00 WIB.

Baca Juga:  Puting Beliung Kabupaten Bogor: Satu Orang Tewas, 770 Rumah Rusak

“Bukan ditangani, RSUD Bayu Asih malah memberikan rujukan pasen untuk dibawa ke rumah sakit lain, dengan alasan tak ada ruangan,” katanya.

Namun, RS lain juga menolak untuk menangani pasien ini.

“Ahirnya dengan langkah gontai marah dan sedih, sambil menangis kami pulang dengan berharap ada keajaiban pasen terset sembuh. Namun nasib berbicara lain, pada pukul 04.00 WIB (Selasa, 11/9/2018), kami sampai di kediaman pasien di Kampung Wangun, Desa Parungbanteng. Ketika turun dari Ambulan Desa, pasien meninggal dunia,” pungkasnya.

Baca Juga:  Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Depok Terpilih Akan Dilantik di RS

Sementara itu, Wadir RSUD Bayu Asih, Asep Gumilar, saat dihubungi Selasa (11/9/2018) sore, telepon selulernya tidak diangkat. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat