Warga Maniis Purwakarta, Ubah Eceng Gondok Jadi Pakan Ikan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Di perairan Waduk Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, eceng gondok menjadi pemandangan yang lazim ditemui. Permukaan air kerap tertutup tumbuhan air mengapung sepanjang 3 KM.

Saat ini, jenis tanaman gulma tersebut mulai dilirik untuk disulap jadi sesuatu yang bernilai ekonomis oleh masyarakat Desa Citamiang, Kecamatan Maniis menjadi pakan ikan yang dapat menghasilkan uang.

Hamparan gulma eceng gondok di atas permukaan air ini, selain sebagai pemicu sedimentasi, juga mengurangi kelancaran arus sungai. Inilah yang coba dimanfaatkan oleh warga sekitar, dari masalah menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Maniis, Dimas Aji, di kawasan Waduk Cirata tanaman eceng gondok ini sebelumnya belum dimanfaatkan warga yang dapat bernilai ekonomi. Baru belakang ini salah satu warga melihat bahwa eceng gondok tersebut dapat memberikan nilai ekonomis.

Baca Juga:  Pemkot Tasikmalaya Bakal Buka Sekolah Tatap Muka Pada Juli Mendatang

“Salah satu kelompok warga Desa Cirama sudah melihat potensi tersebut dan mulai melakukan pengolahan eceng gondok menjadi pakan ikan. Maka, kami dari TPID melakukan capturing agar hal tersebut dapat digali dan di kembangkan serta mendapatkan suport dari pemerintah setempat,” beber Aji, saat ditemui di Sekretariat Pendamping Desa Kecamatan Maniis, Rabu (9/1/2019).

Melihat potensi tersebut, lanjut doa, TPID Kecamatan Maniis melakukan fasilitasi praktik cerdas, identifikasi, dokumentasi eksposisi dan replikasi.

Selain itu, TPID juga melakukan berbagai kegiatan lain yang bisa memicu lahirnya ide baru yang kreatif. Ide ini bisa dikembangkan dalam upaya mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi yang ada di desa.

Baca Juga:  Beberapa Tempat Ngabuburit Cianjur Yang Ramai Dikunjungi Saat Bulan Ramadhan

“Dari kegiatan capturing tersebut diharapkan pemerintah desa dapat terbuka wawasannya dan dapat memfasilitasi kelompok yang memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya. Dan diharapkan dapat mensuport pembiayaan melalui Dana Desa, agar dapat berkembang secara maksimal,” kata dia.

Tak hanya itu, tambh Aji, kegiatan capturing yang dilakukan adalah mengunjungi beberapa desa yang memiliki inovasi baru.

“Seperti Desa Tegaldatar dengan kerajinan tangan sapu lidi, Desa Pasirjambu dengan olahan ekstak kunyit, dan Ciramahilir dengan olahan Eceng gondok menjadi pakan ikan,” jelas Aji.

Adji bersmaa TPID Kecamatan Kecamatan Maniis melihat dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat itu. Seperti proses pengolahan eceng gondok menjadi pakan ikan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

“TPID bersama Pendamping Desa (PD) dan pemerintah desa serta masyarakat perlu berikhtiar bagaimana memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada di desa secara maksimal,” kata Aji.

Baca Juga:  Tragis, Guru Ngaji Di Sukabumi Tewas Diserang Babi Hutan

Sementara Pendamping Desa Kecamatan Maniis, Biqi, mengatakan, akan terus menggali potensi lokal yang ada di desa-desa di wilayah Maniis. Sehingga, ke depan desa dapat mengembangkan potensinya dengan menganggarkan dana desa untuk membangun Desa yang mandiri.

“Kami akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dan semua elemen untuk mengembangkan potensi Desa, sehingga masyarakat sejahtera dan perekonimiannya pun meningkat,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah dapat memetakan dan mengorganisir potensi-potensi ini untuk menjadi sebuah kekuatan baru dalam pembangunan ekonomi dengan menggunakan anggaran Dana Desa. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat