Ada Buaya Di Baleendah

JABARNEWS | KAB.BANDUNG – Selama sepekan ini beberapa kali buaya menampakkan diri di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Belum diketahui pasti seekor buaya yang berjemur di aliran Sungai Cisangkuy dan Citarum ini sama atau ada buaya lainnya. Berikut fakta-fakta kemunculan buaya tersebut yang bikin geger warga, dirangkum dari detik, Sabtu (2/6/2018).

Pada Senin 21 Mei 2018, buaya berukuran lebih satu meter muncul di bawah jembatan Kampung Rencong, Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Di aliran Sungai Cisangkuy tersebut buaya itu tiga hari berturut-turut memamerkan wujudnya.

Warga yang pertama kali melihat buaya tersebut, Dadang Baret (49), sempat mengira satwa tersebut biawak. Sebab di Sungai Cisangkuy masih banyak habitat biawak.

“Kirain biawak, saya lihat ternyata buaya. Saya panggil warga terus banyak yang ambil video,” kata Dadang.

Buaya itu, sempat berjemur di atas batu yang berada persis di bawah jembatan Rencong. Tiga hari berkeliaran di sekitar Sungai Cisangkuy yang ada di Kampung Rencong, tepat di hari ke empat atau Jumat 25 Mei saat detikcom ke lokasi penemuan, sang buaya tak muncul.

Baca Juga:  Dampak KCIC, Jalan Militer Darangdan Purwakarta Alami Kerusakan

Penemuan buaya tersebut dibenarkan polisi. “Benar, bahkan anggota sempat menangkap (memfoto) gambarnya,” ujar Kapolsek Baleedah Kompol Supriyono.

Kamis, 24 Mei 2018 sore, muncul kembali seekor buaya di aliran Sungai Citarum, tepatnya di Kampung Jambatan, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah. Kehadiran reptil melata ini mengegerkan warga Baleendah.

“Buayanya besar. Muncul di sini (Sungai Citarum) kelihatannya jam lima sore,” kata Lilis di warga sekitar, Jumat (25/5/2018) lalu.

Sebagai warga yang tinggal di dekat aliran Sungai Citarum, Lilis mengaku khawatir. “Cemas? Ya cemas, takut nya naik ke atas buayanya. Kemarin-kemarin juga pas hujan ada kura-kura naik ke atas,” katanya.

Seminggu kemudian, Jumat (1/6/2018) kemarin, seekor buaya lagi-lagi menampakkan diri di Baleendah. Buaya itu muncul di aliran Sungai Citarum (perbatasan Baleendah-Dayeuhkolot) atau tepatnya di Kampung Parung Halang, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi penemuan buaya yang berada di Kampung Jambatan.

Baca Juga:  Geger Anggota Fraksi PDIP Main Game Judi Slot Saat Rapat Paripurna, Ini Faktanya

Di lokasi tersebut, buaya itu hampir tiga jam berjemur di atas endapan lumpur. Buaya itu menjadi tontonan warga sekitar.

“Munculnya sejak Pukul 12.00 WIB. Naik ke endapan lumpur Sungai Citarum,” kata warga sekitar Oki Alexander kepada detikcom di lokasi penemuan buaya.

Buaya itu bertubuh kuning keemasan dan sisik hitam. Sesekali muncul ke permukaan air untuk menghirup nafas.

Lalu buaya tersebut masuk ke dalam air dan hanya memunculkan kepalanya ke atas permukaan air. Buaya itu terus berenang melawan arus Sungai Citarum mengintari pinggir-pinggir endapan lumpur yang ada di sungai tersebut.

“Tuh buayanya sekarang mengarah ke wilayah Desa Citereup,” kata Oki.

Kepala BKSDA Jabar Sustyo Iriyono mengatakan sungai memang habitat buaya. “Zaman dulu sungai yang masih normal memang ada beberapa tempat (habitat) buaya dengan ukuran sungai. Misalnya ukuran Sungai Citarum, zaman dulu pasti masih ada” katanya via telepon, Jumat (25/5/2018).

Baca Juga:  Kejari Kepahiang lakukan OTT Oknum LSM Diduga Peras Kades

Dia menduga kemunculan buaya itu karena migrasi dari sungai besar ke sungai kecil. “Saat hujan, banjir. Kemungkinan ada perpindahan dari sungai yang lebih besar ke lebih kecil atau ada orang yang pernah memelihara, itu migrasi ke sana lepas, masih dugaan,” tuturnya.

“Intinya, dahulu kala ceritanya pasti ada habitat buaya. Kalau sekarang sungainya rusak, makanannya tidak ada, buayanya punah. Tiba-tiba muncul ya balik lagi ke yang tadi (migrasi),” ujar Sustyo menambahkan.

BKSDA Jabar belum melakukan observasi ke wilayah hulu Sungai Cisangkuy dan Sungai Citarum untuk memastikan apakah masih ada habitat buaya tersebut. Namun, menurut Sustyo, sungai yang masih ada habitat buaya di Jawa Barat ialah Cisadane dan Cimanuk.

“Kami belum melakukan survei atau penelitian, yang ada dulu pernah di Cisadane, terus di Cimanuk. Citarum mungkin ada cuma belum ditemukan,” kata Sustyo.

Hingga kini buaya tersebut belum tertangkap dan kemungkinan masih berkeliaran di aliran Sungai Citarum. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat