Bersihkan Citarum Libatkan 12 Kampus

JABARNEWS | JAKARTA– Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan melibatkan 12 perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk turut serta melakukan berbagai proyek konservasi lingkungan dan normalisasi DAR dari hulu sungai Citarum hingga ke hilir di Laut Jawa. Pihaknya bersama dengan TNI AD telah membagi DAS Citarum ke dalam 22 sektor dengan masalah dan fokus penanganan yang berbeda di daerah hulu, tengah, dan hilir DAS.

“Di hulu, masalahnya adalah penggundulan hutan, sehingga kami fokus lakukan konservasi hutan menanam kopi dan kakao dengan penanggung jawab IPB dan Unpad. Di tengah, masalahnya adalah lingkungan termasuk pembuangan sampah, limbah industri, dan lainnya sehingga kita tunjuk ITB dan UPI sebagai penanggung jawab. Sementara untuk hilir fokusnya lebih ke edukasi lingkungan dan monitoring kesehatan, dengan UNJ dan UI sebagai penanggung jawab,” jelas Luhut dikutip dari cnbc, Sabtu (12/5/2018).

Baca Juga:  Penumpang Bus Mudik Lebaran Diprediksi Turun 5 %

Luhut kembali menekankan perlunya penegakan hukum bagi industri yang membuang limbah ke sungai Citarum. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Jaksa Agung dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk memastikan tidak ada perusahaan yang kebal hukum.

Baca Juga:  Lima Sungai Terpanjang di Indonesia Yang Bisa Kalian Kunjungi Sebagai Tempat Wisata Bahari

“Sesuai Keppres normalisasi DAS Citarum ditargetkan memakan waktu 7 tahun. Dalam dua tahun pertama kami ingin ada perubahan pola pikir supaya masyarakat dan industri tidak lagi membuang sampah/limbah ke sungai,” tegas Luhut.

Secara lengkap, berikut kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik yang akan dilakukan pada 22 sektor sepanjang DAS Citarum:

1. Daerah Hulu, meliputi reboisasi menanam kopi dan kakao, edukasi sanitasi lingkungan dari limbah industri dan limbah medis, program 3R (reduce, reuse, recycle), edukasi penanaman model ekstensifikasi, dan program alih profesi. Penanggung jawab: Unpad dan IPB

Baca Juga:  Harga Daging Sapi Naik Rp13 Ribu, Jabar Cuma Siap 10 Persen dari Kebutuhan

2. Daerah Tengah, meliputi edukasi pengelolaan sampah domestik, sanitasi lingkungan, program 3R, alih profesi nelayan yang menggunakan keramba jaring apung (KJA) menjadi pelayanan jasa bengkel atau wisata sungai di beberapa waduk seperti Saguling dan Cisanti, serta pengoperasian incenerator/jala sampah. Penanggung jawab: ITB dan UPI

3. Daerah Hilir, meliputi monitoring kesehatan penduduk, edukasi pengolahan sampah domestik, sanitasi lingkungan dari limbah industri dan limbah medis, program 3R, alih profesi nelayan KJA menjadi jasa bengkel atau wisata sungai, pengoperasian incinerator/jala sampah, dan edukasi pengelolaan hutan bakau (mangrove). (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat