Dinkes Bogor Beberkan Penyakit Berbahaya Akibat Kemarau

JABARNEWS | BOGOR – Di musim kemarau, cuaca menjadi cenderung lebih kering sehingga debu dan polusi bisa semakin parah. Selain itu, suhu udara di siang hari yang sangat panas kemudian dikombinasikan dengan suhu udara di malam hari yang cenderung lebih dingin juga bisa menurunkan kondisi tubuh. Hal ini tentu akan membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, membeberkan beberapa penyakit yang rentan diderita masyarakat, ketika Kota Bogor dihadapkan dengan musim kemarau.

Baca Juga:  Dua Tahap Operasionalisasi Mesin Parkir

“Potensi penyakit di musim kemarau itu ada penyakit diare, infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), kaki gajah, kemudian yang menularnya seperti demam berdarah dengue (DBD) dan, cikungunya,” ujar Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah di Bogor, Senin (22/7/2019).

Menurutnya, serangan penyakit kerap berawal dari lingkungan yang tidak bersih. Salah satunya, bisa timbul dari timbunan air di kamar mandi yang sengaja dipersiapkan ketika menghadapi kemarau. Kondisi itu bisa mengakibatkan timbulnya jentik-jentik nyamuk yang berpotensi menyebabkan DBD, kaki gajah, dan cikungunya.

Baca Juga:  Disdik Kota Bandung Siapkan Tiga Aplikasi Permudah Informasi Pendidikan

“Kita terus sosialisasi terkait itu, salah satunya menguras kamar mandi, untuk menghindari jentik menjadi nyamuk agar tidak menyebabkan penyakit,” kata Rubaeah.

Selain itu, menurut Rubaeah pada musim kemarau ini lebih banyak serangga beterbangan lantaran habitatnya kekeringan. Kondisi tersebut dianggapnya berbahaya, karena serangga seperti lalat bisa menularkan bakteri ketika hinggap di makanan milik manusia.

Baca Juga:  Keluarga Korban Begal Minta Pelaku Dihukum Mati

Meski begitu, ia menyebutkan bahwa sampai sekarang musim kemarau di Kota Bogor belum terlalu berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat. Di samping itu, Rubaeah mengaku getol sosialisasi kesehatan melalui para petugasnya.

“Kami terus mengimbau agar menjaga kesehatan, memakan makanan yang cukup. Persiapan puskemas menyiapkan sarana agar warganya dengan cara melakukan pertemuan RT, RW, dan kader,” tandasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat