Disini Tak Cuma Bela Diri, Tapi Juga Diajari Seni Ibing

JABARNEWS | GARUT – Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan yang bermoto ‘Nyunda Nyakola Nyantri’ ternyata bukan hanya mengedepankan jurus bela diri. Namun menurut penasihat Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan, Ade Hasbuloh Paguron Pencak Silat Sinar Pusaka Sakti yang dulu hanya mengembangkan jurus-jurus khusus bela diri kini mengenalkan seni ibing pencak silat.

“Barulah pada tahun 1980-an, paguron ini mengenal Seni Ibing Pencak Silat,” ujarnya.

Sayangnya, ucap Ade, karena para pemangkunya sudah pada tua dan sebagian meninggal, maka paguron itu menjadi vakum.

“Alhamdulillah pada saat ini ada generasi muda yang peduli untuk membangkitkan kembali seni pencak silat yang telah tenggelam di Kampung Munjul,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, untuk mendukung animo dari generasi muda, maka para tokoh masyarakat dan generasi muda beberapa kali mengadakan musyawarah.

“Dari hasil musyawarah dalam rangka menumbuhkan kembali seni pencak silat di Kampung Munjul yang telah lama tak eksis, diantaranya melahirkan perubahan sebuah nama, dari Paguron Pencak Silat Sinar Pusaka Sakti, menjadi Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan,” papar Ade.

Baca Juga:  TNGP Bantah 'Narik' Sumbangan Ke Rumah-rumah

Tentunya, tegas Ade, nama Paguron Ini merupakan hasil kolaborasi keinginan antara generasi tua dan muda. Kalau dulu semasa Paguron Pencak Silat Sinar Pusaka Sakti, di bawah naungan Paguron Gajah Putih lebih kepada ilmu bela diri. Kini Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan di bawah PPSI lebih mengarah kepada seni ibing pencak silat.

Selain itu, lanjutnya, untuk memotivasi generasi muda jangan sampai berdiri hanya sebatas musiman.

Maka kami akan memotivasi generasi muda, selain telah disusun visi dan misi serta AD/ART Paguron dalam tahapan penyelesaian, juga kami akan mengadakan Deklarasi Paguron Maung Pusaka Satuhu Sauyunan.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Tanggapi Soal Ide Kota Depok Gabung Jakarta Raya

“Insya Alloh deklarasi tersebut akan diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 14 Juli tahun ini (2018),” ungkap Ade Hasbuloh, Kamis (05/07/2018) di tempat latihan pencak silat Maung Pusaka.

Kata Ade keinginan Paguron, tiada lain ingin membina generasi muda supaya mencintai kembali terhadap seni budaya Indonesia, khususnya seni pencak silat, serta ingin menjadi pionir Paguron pencak silat yang memiliki ciri khas dari seni ibing pencak silat Maung Pusaka. Sehingga kedepannya Paguron ini diakui memiliki jati diri dalam seni ibing pencak silat, khususnya diakui di Kabupaten Garut, umumnya di seluruh Indonesia.

“Makanya pada saat ini paguron pencak silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan mengembangkan gerakan kolaborasi ibing dari setiap jurus yang telah terkenal, seperti jurus Cikalong, dan Madisari, dan jurus-jurus yang lainnya. Kemudian dikemas menjadi ciri khas, atau jati diri dari paguron ini,” imbuh Obon pelatih silat dari PPSI yang didaulat sebagai pelatih Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan.

Baca Juga:  Enam Amalan yang Dianjurkan Saat Hari Raya Idul Adha

Sementara itu, seiring berdirinya Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan, ditemui diruang kerjanya Kades Sukawening, Ali Agus, SE, mengapresiasi berdirinya paguron pencak silat tersebut.

Menurutnya, dengan berdirinya Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan dengan motonya Nyunda Nyakola Nyantri, dengan Salam 3 S, yakni Solat Silat Silaturahmi, benar-benar suatu konsep yang luar biasa dalam rangka membina generasi muda melalui seni pencak silat, supaya generasi muda Kampung Munjul itu memiliki mental dan mentalitas yang berakhlak mulia.

“Maka dari itu saya menghaturkan terima kasih kepada segenap masyarakat Kampung Munjul yang telah membangkitkan kembali seni budaya pencak silat dengan membina generasi muda,” pungkas Kades Sukawening. Kamis (05/07/3018). (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat