JABARNEWS | BANDUNG – Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, H. Sugianto, yang akrab disapa Kang Sugih, kembali menegaskan sikap tegas partainya terhadap kader atau pengurus yang mendukung pasangan calon (Paslon) di luar keputusan partai. Ia memastikan, tindakan tersebut melanggar aturan organisasi dan tidak akan menoleransi hal itu.
Golkar juga, menurut Kang Sugih, siap mengambil langkah hukum terhadap pelanggaran ini, terutama jika atribut dan panji-panji partai untuk penggunaan secara ilegal. Selain itu, Golkar juga terus mengevaluasi struktur organisasi untuk memastikan hanya kader yang loyal dan sejalan dengan visi partai yang akan tetap di Golkar.
Langkah Tegas Golkar untuk Kader Tak Sejalan
Kang Sugih menegaskan, kader dan pengurus Golkar harus mematuhi aturan partai yang telah tertuang dalam AD-ART. Setiap tindakan yang menyimpang dari kebijakan resmi partai dianggap sebagai pelanggaran serius.
“Semua kader, simpatisan, dan pengurus mengetahui bahwa Golkar mengusung Paslon nomor 1, yaitu Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan. Jika ada yang mendukung Paslon lain, itu melanggar aturan AD-ART,” ujar Kang Sugih kepada pers di Soreang, Kamis, 21 November 2024.
Ia menambahkan, kader yang mendukung Paslon lain secara otomatis kehilangan statusnya sebagai kader Golkar. “Saya pastikan, mereka yang mengaku kader tetapi mendukung Paslon nomor 2 bukan bagian dari Partai Golkar,” tegasnya.
Jalur Hukum untuk Pelanggar Atribut Partai
Selain menindak secara internal, Golkar juga menyiapkan langkah hukum terhadap pihak yang menggunakan atribut partai secara ilegal. Kang Sugih menyebut penggunaan atribut seperti bendera atau panji-partai tanpa izin merupakan tindakan yang mencemarkan nama baik Golkar.
“Kami akan bertindak melalui jalur hukum terhadap siapa pun yang mendeklarasikan dukungan kepada Paslon lain tetapi menggunakan atribut Golkar. Hal ini tidak bisa kami biarkan,” katanya dengan tegas.
Langkah hukum ini, menurut Kang Sugih, untuk menjaga martabat partai dan menunjukkan bahwa Golkar serius dalam menegakkan aturan. “Kami ingin semua pihak menghormati keputusan partai dan tidak menggunakan simbol partai untuk kepentingan yang bertentangan dengan kebijakan kami,” imbuhnya.
Evaluasi Struktur Pengurus Golkar
Sebagai langkah lanjutan, Golkar Kabupaten Bandung juga terus mengevaluasi struktur kader dan pengurus. Evaluasi ini bertujuan memastikan setiap kader benar-benar sejalan dengan ideologi dan kebijakan partai.
“Kami selalu melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi. Jika ada pengurus atau kader yang tidak sejalan dengan ideologi partai, kami minta untuk mundur,” ujar Kang Sugih.
Ia menekankan bahwa partai tidak akan menoleransi kader yang melanggar aturan atau mencoba merusak soliditas partai. “Hari ini, solidaritas dan kekompakan kader Golkar berada di angka 96 persen. Kami ingin mempertahankan itu demi kemenangan di Pilbup 27 November 2024 nanti,” jelasnya.
Solidaritas Partai Tidak Terpengaruh
Meskipun ada gerakan dari sekelompok orang yang mendukung Paslon lain, Kang Sugih memastikan bahwa Golkar tetap solid. Menurut survei internal, tingkat solidaritas kader Golkar mencapai angka yang sangat tinggi.
“Gerakan itu tidak membuat kami panik. Hari ini, kami fokus pada kemenangan Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan. Solidaritas kader Golkar tetap kokoh,” tegas Kang Sugih.
Ia juga mengungkapkan bahwa partai tetap percaya diri dan fokus pada strategi pemenangan, tanpa terganggu oleh isu di luar.
Penegasan Kang Sugih untuk Masa Depan Golkar
Kang Sugih menutup dengan penegasan bahwa Partai Golkar tidak akan goyah menghadapi tantangan ini. Siap dengan langkah hukum yang dan evaluasi organisasi, Golkar memastikan hanya kader loyal yang berada dalam struktur partai.
“Semua kader Golkar tahu, keputusan partai adalah mendukung Sahrul Gunawan. Kami akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang melanggar kebijakan ini,” pungkasnya.
Ketegasan ini, menurut Kang Sugih, adalah langkah untuk menjaga soliditas partai dan memastikan kemenangan Golkar di Pilkada serentak mendatang.