Mengenal Beberapa Tradisi Merayakan Hari Asyura di Indonesia

Mengenal beberapa tradisi dalam merayakan Hari Asyura di Indonesia
Mengenal beberapa tradisi dalam merayakan Hari Asyura di Indonesia. (foto: istimewa)

Acara ini diakhiri dengan berkumpul dan berdoa bersama. Selain itu, warga dari Pedukuhan Krembangan, Wonosari, Krajan, Karangjati, Sliling, dan Dukuh juga menyambut 10 Muharam dengan menggelar doa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim, piatu, dan yatim piatu.

Baca Juga:  KPU Purwakarta Tetapkan 615 DCT Pileg 2019

Makan ambengan

Di Pedukuhan Sungapan Dukuh, Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, tradisi peringatan 10 Muharam juga melibatkan memberikan santunan kepada anak yatim/piatu dan doa bersama, seperti yang dikutip dari situs Kalurahan Argodadi.

Warga akan membawa ambengan berupa nasi dan lauk pauk yang ditempatkan dalam baskom atau besek. Ambengan tersebut kemudian didoakan dan dimakan bersama.

Baca Juga:  Sebanyak 23 Orang Hilang Akibat Terjangan Longsor di Nganjuk

Berbagi bubur sup dan pempek

Di Palembang, Sumatera Selatan, masyarakat merayakan 10 Muharam dengan mengajak anak yatim menikmati sajian bubur sup dan pempek di Masjid Ki Gede Ing Suro. Puluhan anak yatim serta ratusan warga dari sekitar masjid turut hadir untuk meriahkan tradisi 10 Muharram ini. (red)

Baca Juga:  Makna dan Niat serta Tata Cara Puasa Asyura pada 10 Muharram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News