Mengenal Manfaat Kombucha, Teh Fermentasi Ribuan Tahun Yang Baik Untuk Kesehatan

JABARNEWS | BANDUNG – Kombucha adalah teh fermentasi yang telah dikonsumsi sejak ribuan tahun yang lalu. Teh jenis ini dibuat dengan menambahkan bakteri dan ragi ke dalam campuran teh hitam atau hijau dan gula.

Selain itu, ternyata Kombucha memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal tersebut jarang diketahui. Padahal, khasiatbya dapat mengatsi beberapa masalh kesehatan. Lalu, apa saja manfaatnya?

Pertama. Mengandung Antioksidan – Antioksidan adalah zat yang melawan radikal bebas, molekul reaktif yang dapat merusak sel tubuh. Banyak ilmuwan percaya bahwa antioksidan dari makanan dan minuman lebih baik untuk kesehatan daripada suplemen antioksidan khusus.

Baca Juga:  Publik Pertanyakan Soal Pengadaan 175 Mobil Ambulan Desa di Purwakarta

Kombucha, terutama bila dibuat dengan teh hijau, tampaknya memiliki efek antioksidan pada hati. Studi pada tikus secara konsisten menemukan bahwa minum kombucha secara teratur mengurangi toksisitas hati yang disebabkan oleh bahan kimia beracun, dalam beberapa kasus setidaknya 70%.

Baca Juga:  Pangdam III/Siliwangi Kembali Ingatkan Netralitas TNI

Kedua. Dapat Membunuh Bakteri – Salah satu zat utama yang dihasilkan selama fermentasi kombucha adalah asam asetat yang juga melimpah di dalam cuka. Seperti polifenol dalam teh, asam asetat mampu membunuh banyak mikroorganisme yang berpotensi membahayakan.

Kombucha yang terbuat dari teh hitam atau hijau tampaknya memiliki sifat antibakteri yang kuat, terutama melawan bakteri penyebab infeksi dan jamur Candida. Efek antimikroba ini menekan pertumbuhan bakteri dan ragi yang tidak diinginkan.

Baca Juga:  Samsat Online Nasional

Ketiga. Turunkan Risiko Penyakit Jantung – Penyakit jantung adalah penyebab kematian terbesar di dunia. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kombucha dapat sangat meningkatkan dua penanda penyakit jantung, LDL “buruk” dan kolesterol HDL “baik”, hanya dalam waktu 30 hari.

Yang lebih penting lagi, teh (terutama teh hijau) melindungi partikel kolesterol LDL dari oksidasi, yang diduga berkontribusi terhadap penyakit jantung. (Red)