Waspada! Tiga Bahan Kimia Berbahaya Bagi Kesehatan Kulit yang Ada di Produk Kosmetik Abal-abal

JABARNEWS | BANDUNG – Biasanya produk kosmetik digunakan untuk mempercantik diri. Namun tahukah kamu, pada produk kosmetik abal-abal kerap ditemukam bahan kimia berbahaya bagi kesehatan kulit.

Sejumlah bahan kimia berbahaya bagi kesehatan kulit pada produk kosmetik abal-abal ini penting kalian ketahui. Dengan begitu kalian jadi bisa menghindarinya.

JabarNews.com melansir dari laman suara.com yang diunggah pada 7 Desember 2021, berikut bahan kimia berbahaya bagi kesehatan kulit pada produk kosmetik abal-abal:

Baca Juga: PPKM Level 3 Batal, Ridwan Kamil: Pengetatan di Jabar Tetap Diberlakukan

Baca Juga: Meneror dan Mengancam, Dua Pegawai Pinjol Jaringan China di Bogor Ditangkap Polisi

Baca Juga:  Wisata Pantai Cipatuguran, Tempat Seru Untuk Ngabuburit Di Sukabumi

1. Merkuri – Merkuri merupakan logam berat yang kerap disalahgunakan dan digunakan sebagai bahan krim pemutih wajah.

Baca Juga: Diteriaki Ini, Pengeroyokan Polisi Saat Bubarkan Balap Liar Viral di Media Sosial

Baca Juga: Terpukau Voice of Baceprot (VoB), Wakil Ketua DPR RI Ingin Gelar Konsernya di Istana

Merkuri juga dapat menimbulkan perubahan pada warna kulit, menimbulkan bintik hitam, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal, hingga gangguan perkembangan janin.

Pada paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi, merkuri mampu menyebabkan diare, muntah dan kerusakan ginjal. Merkuri juga merupakan zat karsinogenik atau zat penyebab kanker.

Baca Juga:  Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Yang Digagas PC GP Ansor Purwakarta Dan Kemennaker

2. Retionic acid atau asam retinoat – Zat ini banyak disalahgunakan dan terkandung dalam obat jerawat, peeling serta pemutih dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit.

Jika digunakan, retionic dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik atau perkembangan tidak normal selama kehamilan pada embrio.

Baca Juga: Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana Puji Vaksinasi di Cimahi dan KBB: Top Banget!

Baca Juga: Korban Jiwa Akibat Erupsi Gunung Semeru Jadi 34 Orang, Korban Luka Berat Ada 26 Orang

3. Hidrokinon – Pada pemakaian jangka panjang atau penggunaan selama lebih dari enam bulan dengan dosis tinggi, dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung.

Baca Juga:  Disdik Jabar Dorong Seluruh SMK Bisa Andil dalam Memajukan Desa

Baca Juga: Foto dan Video Vulgar Siskaeee Disita Polisi, 600 GB di Harddisk dan 150 GB di Handphone

Baca Juga: Sri Sultan dan Ratu Hemas Nostalgia ke Tempat-Tempat di Bandung Ini, Ridwan Kamil Sopirnya

Hidrokinon dalam jumlah tinggi juga dilarang digunakan dalam kosmetik baik pada wajah maupun rambut karena penggunaan jangka menengah saja, seseorang berisiko terkena masalah kondisi vitiligo atau leukoderma. ***