Rekor ORI, Pergelaran Kolosal Budaya Dan Kuliner

JABARNEWS | CIMAHI – Pergelaran kolosal memadukan seni budaya dan kuliner khas Indonesia yang digelar Yayasan Asih Putera berhasil mencatatkan rekor Original Rekor Indonesia (ORI). Kegiatan melibatkan sejumlah siswa-siswi yang memadukan beragam unsur dalam waktu 10 menit 33 detik.

Dilaksanakan di Kampung Buyut Cipageran (Kabuci), Jalan Kolonel Masturi, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, mereka membuat sebuah pergelaran. Berbagai kesenian budaya seperti seni lukis, seni barong, kuliner, tari marching band, dan sisingaan. Di sisi lain, berkolaborasi dengan para koki nasional berhasil menyajikan menu makanan dan minuman.

Penghargaan diserahkan langsung Presiden Original Rekor Indonesia (ORI), Agung Elvianto. Pemberian penghargaan berlangsung di sela-sela helatan Akad Serah Terima Murid Baru Madrasah Asih Putera yang dihadiri oleh para orang tua murid. Turut hadir Walikota Cimahi Ajay M Priatna.

Baca Juga:  Begini Kondisi Korban Keracunan Yang Dirawat Di RSUD Sekarwangi Sukabumi

“Telah terjadi sejarah baru di Indonesia khususnya di Kota Cimahi yaitu kolaborasi antara kuliner dan seni budaya,” ujarnya, dikutip Pikiran Rakyat, Senin (6/8/2018).

Agung menyatakan, pihaknya mencatat rekor dibuat selama 10 menit 33 detik. Agung mengatakan, yang menarik dalam acara ini adalah ekstrakulikuler dari sekolah dapat mendatangkan Chef-chef nasional untuk ikut berkolaborasi.

“Di sini unik sekali karena selama waktu yang sedemikian singkat mereka harus berkolaborasi, bersinergi, bersatu padu berbagai unsur dan menghasilkan sesuatu yang unik untuk sebuah rekor indonesia,” imbuh Agung.

Baca Juga:  Polemik Kata Pribumi Belah Paradigma

Menurut Agung, sangat luar biasa ketika sekolah mengangkat seni budaya secara langsung. Terlebih seni budaya tersebut dipertunjukan saat penerimaan siswa baru.

“Untuk rekor yang dibuat kami catat di Original Record Indonesia (ORI) pembuatan selama bersamaan dengan keunikan dalam waktu singkat mereka harus berkolaborasi dan bersinergi untuk menghasilkan sesuatu yang unik,” ujarnya.

Seorang pelukis yang turut menerima penghargaan, Mendythia Utami Soewardi, mengungkapkan lukisan wajah Presiden RI ke-1 Sukarno dibuat sebagai hadiah bagi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2018 mendatang.

“Saya sengaja melukis dengan merah putih sebagai hadiah di bulan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Madrasah Asih Putera Adang Kosasih mengatakan penghargaan yang diraih merupakan hasil kerja sama antara murid, guru, dan instruktur ekstrakulikuler.

Baca Juga:  Horee! Warga Cianjur Boleh Pinjam Mobil Bupati untuk Acara Pernikahan

“Dengan penuh percaya diri mereka tampilkan dengan baik. Alhamdulillah, semua karena proses dan kerjasama yang apik,” katanya.

Pemecahan rekor dengan waktu 10 menit 33 detik tersebut filosofinya yaitu Yayasan Asih Putra telah menerima siswa baru sebanyak 33 kali.

“Untuk itu sebagai rasa penghormatan kepada masyarakat yang telah mempercayai anaknya bersekolah di tempat ini maka kami adakan acara ini. Alhamdulillah pada tahun ini kami menerima siswa baru sebanyak 405 orang dari mulai daycare sampai Madrasah Aliyah,” ungkapnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat