Rencana PTM di Serdang Bedagai Tunggu Hasil Rapat Satgas Covid-19

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, akan diputuskan usai rapat Satgas Covid-19.

“PMT digelar apabila ada keputusan Satgas Covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Suwanto, Senin (30/8/2021).

Dijelaskanya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengizinkan PTM terbatas bagi Kabupaten/Kota di Level 3 dan 2 dengan menerapkan kurikulum darurat. 

Untuk pelaksanaan PTM terbatas tersebut menjadi tanggung jawab unsur pemkab/pemko, forkopimda dan Dinas Pendidikan setempat.

Baca Juga:  Taiwan dan Malaysia Putuskan Tarik Produk Indomie dari Pasaran, Ini Kata PT Indofood

“Pelaksanaan PTM terbatas diserahkan kepada Forkopimda setempat,” katanya.

Menurutnya, hasil rapat melalui video Conference dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Wan Syaifuddin dijelaskan bahwa selama pelaksanaan PTM terbatas di masa pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua warga satuan pendidikan.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 17 Desember 2021: Capricorn, Ada Masalah Penting yang Harus Diselesaikan

“PTM terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bila memenuhi syarat, PTM dapat mulai berlaku 1 September 2021,” terang Suwanto.

Kata dia, semua guru akan mengikuti PTM wajib telah di vaksin dosis kedua. Bagi belum mengikuti vaksin dosis kedua, mereka tidak dibenarkan mengajar secara tatap muka, hanya dibenarkan belajar melalui daring.

“Bagi guru belum divaksin dosis kedua, hanya dibenarkan mengajar secara daring,” ungkap Suwanto.

Baca Juga:  Polisi Gadungan di Cianjur Nekat Bawa Kabur Motor Warga

Masih kata dia, hasil vidcon Kadis Pendidikan Sumatera Utara menganjurkan agar kantin tidak diperbolehkan dibuka di sekolah. Bagi  warga satuan pendidikan disarankan membawa makanan/minuman dengan menu gizi seimbang.

“Siswa yang terpapar Covid-19 tidak dibenarkan mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka, harus melakukan isolasi mandiri,” bilangnya. (Ptr)