Sejarah Berbagai Daerah di Nusantara ada di Bale Panyawangan Nusantara

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Musium Bale Panyawangan Tatar Sunda merupakan Musium berisi tentang Sejarah Tatar Sunda dan Purwakarta dari masa ke masa dimana musium tersebut sudah diresmikan tahun 2015 lalu, dan tidak lama lagi Kabupaten Purwakarta akan meresmikan musium berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini dengan nama Musium

Bale Panyawangan Nusantara.

Museum Bale Panyawangan Nusantara dirancang dengan sistem digital yang berada di Jl KK Singawinata tepat di depan Kantor PLN Purwakarta. Pengunjung yang datang ke museum ini tidak dipungut biaya sepeser pun, mereka juga akan disambut oleh pemandu yang berpakaian khas Sunda dengan salam sunda “Sampurasun”, sebagai bagian dari pemeliharaan kebudayaan nusantara itu sendiri.

Baca Juga:  Begini Cara Cerdas Dan Bijak Dalam Menggunakan Kartu Kredit

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi, Senin (16/01/2017) di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 Purwakarta mengatakan, pemilihan sistem digital untuk konten museum ini dipilih untuk menghilangkan kesan jenuh dan membosankan yang biasa melekat pada museum.

“Biasanya museum itu bentuknya begitu – begitu saja, kita hadirkan nuansa berbeda agar tidak memberi kesan membosankan kepada pengunjung, anak – anak kita bisa lebih tertarik untuk belajar sejarah,” ujar Dedi.

Baca Juga:  Benarkah Uang Suami Milik Istri dan Uang Istri Milik Istri? Begini Padangan Menurut Islam

Disisi lain, Kepala Dinas Kearsipan, Nina Meinawati, menjelaskan, suguhan pertama museum yang disebut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai “Little Indonesia” ini adalah lambang setiap Provinsi dan ragam salam sapa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melalui tampilan digital. Selanjutnya, video pembentukan bumi dapat dinikmati oleh para pengunjung dalam format tiga dimensi.

Memasuki museum lebih dalam, pengunjung akan mendapatkan informasi sejarah peristiwa masa lalu di setiap selasar yang dilaluinya. Uniknya, tampilan di selasar tersebut disesuaikan dengan alur peristiwa dalam setiap periodisasi sejarah.

Baca Juga:  Aturan Kenaikan Gaji PPPK, Ada Dua Kriteria yang Harus Dipenuhi

“Agar feel-nya dapat, kita buat seperti ini, kita buat seolah pengunjung berada dalam peristiwa sejarah yang ia saksikan di museum ini,” jelas Nina.

Dalam museum yang tak lama lagi akan diresmikan tersebut juga terdapat sejarah bahari nusantara, alat musik dari berbagai daerah, dan tak ketinggalan motif batik mulai dari Sabang sampai Merauke. Tersedia juga Kereta Kencana yang bisa ditunggangi oleh para pengunjung museum itu. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat