
Menurutnya, praktik semacam itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan hingga berdampak pada tekanan psikologis para guru.
“Sekolah bukan tempat untuk perdagangan. Penjualan buku, LKS, hingga seragam oleh pihak sekolah harus dihentikan,” tambahnya.
Dalam pengelolaan anggaran, Dedi menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan lebih fokus pada kegiatan esensial yang mendukung perkembangan siswa.
“Anggaran yang dialokasikan dari provinsi akan diarahkan untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler, serta kebutuhan mendesak lainnya. Semua itu diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang tenang dan nyaman, baik untuk siswa maupun guru,” jelas mantan Bupati Purwakarta tersebut.