2.000 Warga Baduy Ngumpul Di Kota Serang

JABARNEWS | BANTEN – Ratusan warga suku Baduy terlihat memadati GOR Alun-Alun Maulana Yusuf, Serang Banten, Sabtu (21/4/2018). Kebanyakan yang sudah hadir adalah suku Baduy luar karena mereka menggunakan kendaraan roda empat.

Sekitar pukul 10.30 WIB , Baduy Dalam sudah mulai berdatangan. Berbeda dengan Baduy luar, mereka datang ke GOR dengan berjalan kaki sekitar 50 Kilometer dari Kabupaten Lebak.

“Mereka kumpul dulu di GOR, makan dan istirahat, setelah itu nanti mereka arak-arakan keliling alun-alun. Setelah itu ada penerimaan di depan pendopo Museum,” kata Perwakilan Dinas Pariwisata Kota Serang yang tidak mau disebut namanya itu seperti dikutip dari radarsukabumi.

Baca Juga:  Ada Penyedia Kostum, Badut Jalanan Marak di Kabupaten Bandung

Ada hampir 2000 warga Baduy yang nantinya akan berkumpul di GOR. Uniknya, kali ini beberapa dari suku Baduy Dalam datang dengan difasilitasi truk.

Padahal, biasanya, jalan kaki sudah menjadi bagian dari tradisi Baduy. “Tahun lalu, kami dianggap tidak memanusiakan suku Baduy, makanya kami fasilitasi,” katanya.

Seba Baduy adalah sebuah prosesi adat yang telah berlangsung sejak ratusan tahun. Mereka membawa hasil bumi yang didapatnya dari hasil berladang. Baduy Dalam memikulnya dengan berjalan kaki puluhan kilometer. Melewati sawah dan hutan, dari kampung adatnya menuju Pendopo Kabupaten Lebak.

Baca Juga:  1.267.695 Bidang Tanah Di Jabar Sudah Bersertifikat Hak Milik

Upacara adat Seba digelar setelah Urang Kanekes, melaksanakan Puasa Kawalu selama tiga bulan dan musim panen tiba. Selama tiga bulan itulah masyarakat luar dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam, yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana. Usai puasa, mereka pun menggelar rapat adat, untuk menetapkan tanggal kapan dilaksanakannya Seba.

Baca Juga:  Jangan Sampai Dilanggar, Ini Pantangan Penderita Usus Buntu

Seba memiliki makna ketaatan dalam melaksanakan amanah leluhur, yang harus tetap dilakukan dalam keadaan apapun. Ketaatan dalam menjaga kelestarian alam, menghormati para leluhur hingga pimpinan. Mereka menganggap bahwa kalau mereka tidak melakukan Seba mereka akan mendapatkan marabahaya.

Ketaatannya terlihat dari pemberian hasil bumi Suku Baduy ke pemerintah di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten. Selain itu, mereka pun bersilaturahmi ke pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat