5.000 Kendaraan Sudah Digembok Tak Bikin Jera

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam empat bulan ini dinas perhubungan kota Bandung mengaku telah menempel 100 ribuan stiker pelanggaran terhadap mobil-mobil yang parkir sembarang. Selain itu sebanyak 5000 gembok pun sudah pernah mengkunci kendaraan para pelanggar itu.

Sayangnya sanksi itu tetap saja tak memberikan efek jera. Terbukti setiap hari pelanggaran masih saja ada.

“Sudah berbagai upaya sampai kehabisan stiker dan gembok rusak tapi tak juga bikin jera. Makanya kami berniat membuat Perwal nanti ada denda paksa dan juga mimpi saya nanti ada sensor dimana saat parkir otomatis mobil mati,” tegas Kabid Pengendalian dan penertiban Dishub Kota Bandung Asep Kuswara.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Campaka Cianjur Perketat Pengawasan Prokes di Tempat Wisata

Disinggung apakah parkir liar bisa dilegalkan, kendati berpotensi pada pendapatan. Asep menjawab tidak bisa karena jika dilegalkan maka kemacetan makin parah.

“Jangan hanya memikirkan uangnya, tapi bagaimana dengan dampak lainnya, jadi macet semrawut dan lainnya,” jelas Asep.

Sementara itu Kepala UPT Parkir Nasrullah mengatakan target parkir tahun lalu Rp 140 miliar dan terealisasi Rp 6 miliar.

Baca Juga:  Kopi Tiam HCG Berbagi Sebagai Wujud Rasa Syukur

“Untuk tahun ini target Rp 118 miliar dan hingga bulan Juni kita sudah capai Rp 5 miliar. Ini berkat mesin parkir,” terangnya.

Nasrullah menerangkan bahwa kendala penggunaan mesin parkir atau non tunai belum familiar. Namun sejak penerapan mesin parkir, pendapatan parkir di Jl Braga naik 4 kali lipat dari biasa 600-700 ribu per hari naik Rp 2,4 sampai Rp 2,6 juta.

Baca Juga:  Luapan Sungai Cidurian Bogor Hantam Jembatan dan Rumah, Warga Diminta Waspada

“Untuk yang jalan Sudirman meski baru empat hari ini pendapatan sudah diangka Rp 2 juta biasanya sama dengan Jl Brag. Tapi karena disana kawasan niaga ramainya Senin dan Kamis. Di jalan Sudirman saat ini ada 16 mesin, kapasitas parkir sekitar 90 mobil,” bebernya.

Untuk kartu sendiri lanjutnya sudah bisa diperoleh di sejumlah bank dan mini market. Seperti BJB, BRI, BNI, dan Mandiri. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat