95 Warga Limo Depok Lumpuh Mendadak

JABARNEWS | DEPOK – Kurun waktu tiga pekan, sedikitnya 95 warga di RW5, 6 dan 7 di Kelurahan Meruyung, Limo mengalami lumpuh mendadak. Beberapa warga yang sudah dilakukan uji coba, positif terjangkit chikungunya dari sengatan nyamuk Aedes Aegepty.

Salah satu penderita chikungunya, Masiah warga RT4/6 Meruyung mengaku, tidak berjalan, sendi-sendi terasa seperti terkunci seprti orang lumpuh. Sudah beberapa hari ini hanya di kasur.

“Saya tidak bisa kemana-mana. Mau buang air kecil saja harus ditatah. Benar-benar tidak bisa bergerak,” sebutnya seperti dilansir dari radardepok, Jumat, (29/6/2018).

Sementara, Tenaga Penggerak Kelurahan (TPK), Salbia Wati menjelaskan, sebelum hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah ada seorang RT di RW5 melaporkan ada warga yang greges. Setelah diperiksa ternyata terkena chikungunya. Karena berdekatan, chikungunya mewabah ke RW6. Di RW5 sudah ditangani dengan fogging.

Baca Juga:  Wisata Tembok Hijau Sumanding Kota Banjar, Tempat Instagramable Cocok Untuk Dikunjungi

“Di RW5 ada 70 warga yang terjangkit tapi semunya sudah berangsur baik,” terangnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.

Saat ini chikungunya, kata dia sudah menjangkit di RW6. Berdasarkan data, sudah ada 25 warga yang terindikasi chikungunya. Tak hanya itu, chikungunya juga sudah masuk RW7.

“Tapi kami belum mengetahui berapa jumlah korban di RW7,” tutur perempuan berhijab ini.

Baca Juga:  Kajari Garut Bakal Dalami Kualitas Jalan Kabupaten

Dari pemantauannya, lanjut dia lingkungan cukup bersih. Besar kemungkinan timbulnya chikungunya bisa dari wadah yang tidak terpantau.

“Kami sudah laporkan ke puskesmas dan Dinas Kesehatan. Supaya ada tindak lanjut yang lebih efektif,” bebernya.

Terpisah, Sekretaris Kelurahan (Sekel) Meruyung, Ade Hikmawan mengatakan, penyebaran virus chikungunya terkonsentrasi di 3 wilayah RW diantaranya RW5, 6 dan 7. Terkait hal ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Limo dan Dinkes Kota Depok. Ini guna menanggulangi penyebaran virus yang menyebabkan kelumpuhan non permanen.

“Kami sudah kelokasi yang terjangkit virus chikungunya dan sudah melaksanakan fogging, guna mencegah berkembang biaknya nyamuk yang menjadi penyebar virus,” ujar Ade.

Baca Juga:  17 Juli Gerhana Bulan, Kemenag Imbau Sholat Khusuf dan Perbanyak Dzikir

Menurutnya, penyebaran virus chikungunya sudah terjadi sejak pertengahan bulan puasa silam. Namun, sampai saat ini masih banyak warga yang tertular dan masih dalam fase pengobatan.

“Awalnya Chikungunya itu menjangkiti warga RW5, namun setelah itu merembet ke wilayah RW6 dan sekarang malah sudah sampai ke wilayah RW7. Kami berharap kepada semua pihak, agar segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini,” terangnya.

Dia meminta warga agar meningkatkan kebersihan lingkungan, dan menerapkan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilingkungan. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat