Berkecepatan 28.800 Kilometer Per Jam, Asteroid Raksasa Dekati Bumi

JABARNEWS | BANDUNG – Asteroid seukuran tiga kali ukuran Taj Mahal diprediksi akan melintasi Bumi pada 24 Juli. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memasukkan asteroid itu dalam kategori berbahaya.

Melansir CNN Indonesia, sebuah asteroid raksasa itu dilaporkan meluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan diberi nama ‘2008Go20’.

Asteroid itu melaju dengan kecepatan lebih dari 8 kilometer per detik, yaitu sekitar 28.800 kilometer per jam. Kecepatan yang sangat tinggi itu menyebabkan apa pun benda antariksa yang menghalanginya akan mengalami bencana ekstrem.

Dikutip Live Mint, objek dekat Bumi atau NEO ini memiliki diameter sekitar 220 meter, dan melintas 4,7 juta kilometer dari Bumi. Sebagai bandingan, jarak antara Bumi dan Bulan adalah 384.400 kilometer.

Baca Juga:  Malas Sholat Jumat, Awas 'Digebot' Mak Gober

NASA memantau terus objek tersebut, lantaran memiliki orbit yang dekat dengan planet dan disebut sebagai Apollo yang memegang asteroid paling berbahaya.

Sebelumnya pada Juni lalu, sebuah asteroid seukuran Menara Eiffel bernama 2021KT1 dilaporkan mendekati planet Bumi, dan diklasifikasikan sebagai ‘berpotensi berbahaya’.

Asteroid 2021KT1 melintas dekat dengan Bumi pada jarak 4,5 juta kilometer. Objek apapun yang berjarak lebih dekat dari 4,6 juta kilometer dianggap sebagai objek berpotensi bahaya.

Baca Juga:  Wow... Polri Temukan 1,5 Hektar Ladang Ganja Di Lahan Perhutani Purwakarta

Joint Propulsion Laboratory (JPL) NASA, mengatakan asteroid adalah pecahan batuan yang tersisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

Menurut NASA Joint Propulsion Laboratory (JPL) yang melacak pergerakan asteroid, asteroid diklasifikasikan sebagai objek dekat Bumi ketika jaraknya dari Bumi kurang dari 1,3 kali jarak dari Bumi ke Matahari. Sedangkan jarak Bumi-Matahari adalah sekitar 93 juta mil.

Jalur orbit asteroid terkadang dipengaruhi oleh tarikan gravitasi planet, yang menyebabkan jalurnya berubah.

Dikutip India Today, NASA melacak lebih dari 26.000 asteroid dekat Bumi dan lebih dari 1.000 di antaranya dianggap berpotensi berbahaya.

Baca Juga:  Waduh! Tenaga Honorer Kecamatan di Deli Serdang Cetak Uang Palsu

NASA melacak pergerakan asteroid di sekitar Matahari, untuk menetapkan lokasi dan menghitung jalur elips yang paling sesuai dengan pengamatan objek yang tersedia.

Di samping itu China dilaporkan telah menemukan metode untuk mengubah jalur asteroid. Para peneliti dan Pusat Sains Antariksa Nasional Cina dalam simulasi roket 23 Long March 5 yang menghantam secara bersamaan dapat mengubah jalur dengan jarak 1,4 kali radius Bumi.

Perhitungan itu berdasarkan asteroid bernama Bennu. Asteroid itu memiliki ukuran setinggi Empire State Building di New York dan mengorbit pada Matahari. (Red)