Jamur Unik Asal Jepang Ini Dapat Mencegah Penyakit Kanker

JABARNEWS | BANDUNG – Anda mungkin belum pernah melihat jamur kecil berwarna putih kekuningan dan memiliki bentuk seperti lidi bertopi? Jamur yang berbentuk unik asal Jepang ini dikenal dengan jamur enoki. Menurut sebuah studi di Jepang menemukan bahwa jamur enoki dapat mencegah penyakit kanker yang menjadi momok bagi hampir setiap orang. Benarkah? Simak ulasannya berikut ini.

Jamur enoki (jamur emas) memiliki nama latin Flammulina velutipes atau Flammulina populicola. Jamur enoki pada umumnya tumbuh saat musim dingin di dekat pohon konifer (pohon berdaun jarum) yang sudah mati. Selain tumbuh di alam liar, jamur ini juga dibudidayakan oleh para petani. Hanya saja, jamur ini memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung tempat jamur ini tumbuh.

Jamur yang tumbuh di alam liar terlihat lebih pendek dan bertopi lebih besar, sementara yang dibudidayakan oleh petani ukurannya lebih panjang, berwarna kecokelatan, dengan topi yang sedikit lebih kecil.

Baca Juga:  Komunitas Pecinta Alam Kompak Tanam Pohon

Jamur enoki menjadi salah satu jamur yang menawarkan banyak zat gizi. Dalam 100 gram jamur enoki kering, kandungan nutrisinya meliputi:

  • 346 kalori
  • 53 persen karbohidrat (31 persen karbohidrat kompleks dan 22 persennya adalah bentuk gula lain)
  • 26 persen protein
  • 26 persen serat pangan
  • 3 persen lemak (1 gram lemak tak jenuh ganda, 1,2 gram total lemak tidak jenuh, dan 0,23 gram lemak jenuh)

Sejumlah vitamin dan mineral seperti 0,35 gram tiamin, 10,9 gram asam pantotenat, 61 mg niasin, 1,67 mg riboflavon, 14 mg kalsium, o,61 tembaga, 8,3 mg zat besi, 3.100 kalium, 54 mg, dan 19 mg natrium.

Selain itu, jamur enoki juga kaya dengan antioksidan seperti ergothioneines serta serat larut yang efektif dalam mengurangi jumlah kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh.

Selain dimanfaatkan sebagai makanan, jamur enoki adalah jamur pertama yang diteliti nutrisinya untuk mencegah penyakit kanker. Dilansir dari Huffington Post, penelitian awal dilakukan oleh Dr. Tetsuke Ikekawa, seorang ahli epidemiologi dari Research Institute of the National Cancer Center di Tokyo, Jepang pada tahun 1989.

Dari penelitian tersebut Dr. Tetsuke Ikekawa melihat bahwa tingkat kematian akibat penyakit kanker di Prefektur Nagano, Jepang berkurang, bahkan menjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lainnya. Ikekawa menduga bahwa Nagano adalah pusat budidaya jamur enoki sehingga tingkat konsumsi jamur enoki juga lebih tinggi.

Kemudian, penelitian selanjutnya menemukan bahwa fakta pada jamur enoki mengandung dua senyawa yang terikat dengan protein, yaitu proflamin dan flammulin. Setelah diuji, kedua senyawa ini menunjukkan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dalam melawan kanker melanoma dibanding jamur ekor kalkun.

Penelitian lain yang diterbitkan pada jurnal ilmiah Immunology menunjukkan bahwa ekstrak jamur enoki dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tikus yang terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV), yaitu penyebab utama penyakit kanker serviks. Selain itu, kandungan tiga beta glukan unik pada jamur enoki yaitu galaktosa, fukosa, dan mannosa juga dapat mendukung sel-sel kekebalan tubuh.

Banyaknya penelitian saat ini memang menunjukkan adanya potensi jamur enoki dalam mencegah penyakit kanker. Namun, perlu penelitian lebih lanjut pada manusia mengenai seperti apa dan seberapa banyak konsumsi jamur yang dapat menurunkan tingkat kematian akibat kanker.

Demikian sedikit ulasan mengenai jamur enoki yang berpotensi dalam mencegah penyakit kanker. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Hellosehat

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Baca Juga:  Jelang Ramadan Dan Pilkada, Forkopimda Purwakarta Kompak