JABARNEWS | BANDUNG – Kini, berita bohong atau hoax makin menjamur. Kondisi di lapangan menunjukkan, masyarakat begitu mudah membagikan informasi atau sharing melalui berbagai aplikasi sosial media, tanpa meng-crosscheck kebenaran informasi tersebut.
“Trend berita hoax harus kita cermati, karena dapat membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat,” kata Ownwer jabarnews.com/Sekjen Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat, Riana Afriadi, saat menjadi pembicara dalam diskusi “Tantangan Media Online Di Era Digital”, di Gedung Landmark, Jln. Braga Bandung, Senin (5/3/2018).
Lanjutnya, ia merasa prihatin dengan hadirnya banyak media online yang dipakai sebagai alat untuk kepentingan, contohnya seperti kebutuhan politik untuk menjatuhkan salah satu pihak.
Maka dari itu, pria yang akrab disapa Kang Rian tersebut membagikan tips untuk membedakan berita hoax.
“Pertama pastikan Anda kenal dengan portal media yang dapat dipercaya, kedua membaca kritis, dan ketiga pastikan postingan berita yang dibaca tidak mengandung unsur SARA,” terang Rian, dalam acara yang digelar di arena Pesta Buku itu.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu meng-crosscheck kebenaran informasi atau sebelum membagikannya terhadap orang lain.
“Handphone yang pintar harus dipegang oleh orang yang bijak. Crosscheck dulu beritanya sebelum dibagikan lewat sosial media,” ujarnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
