Sejarah Copa Del Rey Serta Perselisihan Antar Klub

JABARNEWS | BANDUNG – Piala Raja Spanyol atau Copa del Rey dalam bahasa Spanyol adalah sebuah kompetisi sepak bola tahunan yang diperuntukkan untuk klub-klub sepak bola Spanyol. Nama lengkapnya adalah Copa de Su Majestad El Rey Don Juan Carlos I, berdasarkan nama Raja Spanyol yang memerintah sekarang ini, Juan Carlos I.

Kompetisi ini dimulai pada tahun 1902, ketika itu Carlos Padrós, yang kemudian menjadi presiden klub Madrid FC mengusulkan diadakannya kompetisi sepak bola untuk menandai dimahkotainya Alfonso XIII. Empat klub yang mengikuti kompetisi ini adalah FC Barcelona, Club Espanyol de Foot-Ball, Club Vizcaya, dan New Foot-Ball de Madrid. Club Vizcaya berhasil mengalahkan FC Barcelona di babak final sekaligus menjadikan klub tersebut sebagai klub yang pertama menjuarai Copa del Rey.

Baca Juga:  Sambut HUT Armed ke-76, Pussenarmed Kodiklat TNI AD Gelar Gerak Jalan Bersama

Sebelum ada bentuk pertama dari La Liga yang muncul pada tahun 1928, kompetisi ini merupakan kejuaraan nasional. Tahun demi tahun, berbagai macam format, seperti pemakaian babak penyisihan grup juga pernah dipakai. Tidak seperti Piala FA, yang berhak masuk Copa del Rey dibatasi.

Hanya tim dari La Liga (Divisi Utama), Seguda A, 23 tim dari Segunda B dan tim yang menjuarai Divisi Tercera yang berhak mengikuti kompetisi ini. Babak-babak awal, kompetisi memakai sistem one-off game (1 pertandingan) dengan tim yang berada di peringkat atau divisi yang lebih rendah diberikan home advantage (tuan rumah).

Baca Juga:  Donat Makanan yang Cocok Dikonsumsi Bersama Teh Saat Musim Hujan, Ini Tahapan Membuatnya

Babak 32 besar sampai babak semifinal, kompetisi ini memakai sistem 2 pertandingan (kandang-tandang). Sementara babak final adalah menggunakan one-off game, tetapi di tempat netral. Tim yang juara berhak mengikuti Piala Super Spanyol dan Piala UEFA musim depannya.

Dalam kompetisi ini masih sering terjadi perselisihan antara klub atau kontroversi. Contohnya di edisi 1904, ketika kapten dari Madrid Moderno atau yang sekarang disebut Real Madrid dan Club Español de Madrid yang sama-sama menolak perpanjangan waktu setelah skor sama kuat 5-5.

Pihak Club Español menginginkan pertandingan ulang keesokan harinya tapi Madrid Moderno menolak karena dianggap terlalu cepat dan tidak sejalan sesuai regulasi kompetisi. Pihak penyelenggara memberikan janji kepada Madrid Moderno bahwa tidak akan ada laga ulangan pada 20 Maret, atau sehari setelah laga, tapi kenyataannya Club Español datang ke lapangan dan dinyatakan menang WO.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Bank BJB Bantu Perekonomian Desa

Di laga berikut nya Club Español de Madrid bersua Mocloa FC de Madrid pada 27 Maret. Walau unggul satu gol, laga tidak dilanjutkan sebab pemain bertahan Club Español, Hermua, mengalami cedera serius. Padahal pemenang dari laga tersebut akan bertanding di babak final versus Athletic Bilbao dan oleh karenanya ditasbihkan sebagai juara dengan menang WO.

Penulis: Muhammad Amaludin