JABARNEWS | PURWAKARTA – Ketua KPU Purwakarta, Ramlan Maulana, membantah dia bungkam saat dicecar oleh sejumlah pertanyaan hakim pada sidang gugatan Balon Bupati Purwakarta, Rustandie, di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), beberapa waktu lalu.
Ramlan mengungkapkan, dalam persidangan itu tidak ada istilah cecar-mencecar. Rustandie sebagai pihak pengadu dan beberapa saksi serta pihak terkait, lanjutnya, juga mendapat perlakuan yang sama dari hakim.
“Dalam persidangan hal itu lazim untuk mencari kebenaran duduk permasalahan,” kata Ramlan melalaui pesan singkatnya, dirilis portaljabar.net, Jumat (4/5/2018).
Dia juga membantah adanya pertemuan dengan Dedi Mulyadi yang saat ini berperan sebagai Cawagub Jabar, usai menghadiri sidang seperti yang diberitakn oleh salah satu media online baru-baru ini.
“Saya secara pribadi diikat oleh kode etik. Dan sebagai penyelenggara saya tidak pernah dan mau terlibat dalam politik praktis, latar belakang saya lahir dari akademisi yanag diajarkan tentang integritas, netralitas, dan idealitas sebagai ajaran utama,” ujarnya.
Ditambahkan Ramlan, sebagai penyelenggara pemilu, dia sangat mengerti betul terhadap fungsinya yang harus bisa melayani secara jujur, mandiri, netral, imparsial, dan berintegritas.
“Pemberitaan sepihak yang menyatakan saya berpihak, maka secara tegas saya membantah dan menyatakan berita tersebut tidaklah benar. Kami berharap, setiap pemberitaan apapun itu bisa berimbang, faktual, dan tidak menyudutkan, terlebih menggiring opini yang tidak sesuai fakta,” katanya.
Ketua Panwas Kabupaten Purwakarta, Oyang ST Binos, mengatakan, proses persidangan gugatan Rustandie di DKPP berjalan lancar dan aman.
“Kita tinggal menunggu hasilnya saja,” katanya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
