Ada Kopi Jebot Di Kampung Cisambeng

JABARNEWS | MAJALENGKA – Nuansa berdagang dengan konsep kafe, kini mulai merambah di kampung dan desa. Bahkan, gaya meracik kopi diadopsi untuk menarik para pengunjung. Seperti yang terlihat di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka, sekelompok anak muda meracik kopi khusus, yang dinamai kopi Jebot.

Diambil dari kalimat jebot (bahasa Sunda) yang berarti dipukul. Alasannya setelah meminum racikan kopi jebot ini, si peminum akan merasakan sensasi yang cukup berbeda, serasa dijebot/dipukul karena rasanya yang tajam.

Baca Juga:  Pasok Benih Bening Lobster ke Vietnam, Nelayan Pangandaran Diamankan

Peracik Kopi Jebot di kafe Lolin Loca Cisambeng, Saprudin (23) atau akrab dipanggil Subling mengatakan kopi hasil racikannya tersebut, sebetulnya mirip-mirip dengan teknik pembuatan espresso. Hanya saja, karena di kampung tingkat ekonomi untuk membeli kopi kelas mewah tersebut tidak terjangkau, maka dirinya mencari alternatif lain.

“Rasanya semacam esppresso, cuma bedanya meraciknya ini tanpa alat. Kalau pakai alat, saya yang rugi. Jadi tanpa menghilangkan rasa enak dan sensasi mewah, maka kopi jebot ini menjadi andalan kafe ini. Harganya Rp.5 Ribu terjangkaulah karena saya juga survei di kota-kota, harga secangkir espresso di atas Rp.10 Ribu,” ungkapnya, Sabtu malam (5/5/2018).

Baca Juga:  Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Bandung Barat Masih Sangat Rendah

Saprudin menceritakan dia sendiri harus berlatih meracik kopi jebot selama dua minggu. Bahkan, hal itu dilaluinya dengan pernah mengalami perut kembung, karena terlalu sering minum kopi, sewaktu coba-coba.

“Selama dua minggu, perut saya kembung untuk mendapatkan racikan kopi jebot ini. Tapi itu terbayar sudah, sebab racikan kopi ini banyak peminat,” ungkapnya.

Baca Juga:  Big Bos Oplosan Hilang Tanpa Kabar

Sementara itu penikmat kopi jebot, Awang mengatakan menikmati kopi jebot ini serasa dirinya meminum racikan espresso di kedai atau kafe berkelas. “Rasanya itu agak pahit sedikit, tapi menariknya rasa kopi ini unik, karena ada campuran krimer dan susu full cream,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat