Kabar Baik, Kabupaten Indramayu Kini Sudah Masuk PPKM Level 2

JABARNEWS | CIREBON – Setelah naik turun di Level 3 dan 4, Kabupaten Indramayu kini mendapat angin segar. Lantaran masuk dalam daftar wilayah Level 2.

Masuknya Indramayu ke Level 2 terungkap dari data Asesmen Situasi Covid 19 per 29 Agustus 2021, yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Semoga Indramayu bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19 sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal,” kata Nina Agustina bupati Indramayu, Selasa (31/08/2021).

Baca Juga:  Pimpinan DPRD Purwakarta Disebut Oleh Terdakwa Dalam Pledoinya

Kabupaten Indramayu, Lanjut Nina akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Walaupun sudah di level 2, masyarakat harus tetap menerapkan Protokol Kesehatan. Jangan sampai, karena sudah level dua masyarakat lengah dengan protokol Kesehatan,” katanya.

Bupati Indramayu, Nina Agustina. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada warga, tenaga kesehatan, jajaran TNI Polri dan semua pihak yang bekerja sama sehingga Kabupaten Indramayu kini bisa menempati Level 2.

Baca Juga:  Puluhan Kecamatan Di Bogor Bahaya Covid-19, Ini Kata Ade Yasin

“Keberhasilan kita dalam menangani wabah Pandemi Covid-19, meski masuk dalam daftar wilayah Level 2. Karena berkat kerja keras dari para petugas, yang tidak kenal lelah dalam sosialisasi protokol Kesehatan kepada warga,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, membenarkan bahwa Kabupaten Indramayu saat ini sudah menempati PPKM Level 2.

Baca Juga:  Akhir Pekan, Kota Bogor Kembali Terapkan Sistem Ganjil Genap

“Kami berharap, masyarakat tidak lengah dengan pencapaian saat ini. Dengan demikian, pandemi segera berakhir dan kondisi kembali normal,” katanya.

Sementara itu, Dari data yang terungkap, kasus konfirmasi mencapai 15,44 per 100 ribu per minggu. Sedangkan rawat inap di rumah sakit mencapai 1,46 per 100 ribu per minggu dan kasus kematian 0,51 per 100 ribu penduduk per minggu. (Arn)