Pasca-Gempa Lombok, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

JABARNEWS | BANDUNG – Gempa Lombok yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam menyebabkan kerusakan yang cukup luas dan menelan korban jiwa sebanyak 82 orang.

“Iya ini gempa Lombok yang terjadi pada 5 Agustus tadi malam itu terjadi di lereng utara Gunung Rinjani di daratan yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup luas, baik itu di daerah Lombok maupun Bali,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, di Bandung, Senin (6/8/2018).

Baca Juga:  Peringatan Dini Tiga Harian untuk Wilayah Jawa Barat, Berikut Informasi Selengkapnya

Kasbani menjelaskan, gempa yang terjadi kemaarin malam menyebabkan terjadinya longsor di daerah Lombok timur dan utara. Sebelumnya, longsor juga terjadi di pendakian di puncak Gunung Rinjani akibat gempa pada 29 Juli lalu.

“Tentunya kita juga harus meningkatkan kewaspadaan, terutama terkait dengan gempa itu sendiri. Gempa ini telah menyebabkan rumah-rumah retak dan ini berbahaya,” katanya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung dan Polrestabes Dorong Warga Terus Aktifkan Siskamling

Terkait dengan gempa susulan, lanjutnya, itu dapat menyebabkan rumah yang telah mengalami retakan semakin parah.

“Ini berbahaya bagi penghuni, sehingga supaya penghuninya tidak di dalam,” tambahnya.

Ditambahkannya, pascagempa, potensi longsor bisa terjadi terutama yang di derah jalur pendakian yang mengalami retakan.

Baca Juga:  Acil Bimbo Sambangi Wyata Guna Bandung Bahas Gerakan Jaga Lembur

“Tentunya ini akan menambah kerentanan untuk terjadi longsor lagi, terutama pada musim hujan nanti. Rekahan yang ada ini bisa terisi dan ini menyebabkan terjadi longsor lagi,” ungkapnya.

“Kami mengimbau agar di daerah rawan longsor untuk sementara supaya tidak ada pendakian, sampai adanya rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan pemerintah setempat,” imbuh Kasbani. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat