Antisipasi Kekeringan, Dinas Pertanian: Tak Usah Tanam Padi Bulan Ini

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengklaim kekeringan di beberapa daerah belum berdampak signifikan terhadap produksi pertanian. Hingga awal Agustus ini, belum ada laporan mengenai areal pertanian yang mengalami puso.

Meski demikian, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Iin Solihin, mengimbau, agar para petani tidak menanam padi pada bulan ini. “Sebab dikhawatirkan, kekeringan meluas sehingga nantinya berdampak buruk pada musim panen berikutnya,” ujar Iin, di Ngamprah, dikutip Pikiran Rakyat, Senin (6/8/2018).

Baca Juga:  Harmoni Budaya Jasun, Jalan Cimandiri Bandung Jadi Jalan Hayam Wuruk

Menurut Iin, beberapa daerah yang biasanya dilanda puso saat musim kemarau yaitu Sindangkerta, Cililin, Cihampelas, dan adalarang. Para petani diimbau untuk beralih tanam terlebih dahulu, seperti menanam kedelai sampai kekeringan mereda.

Disebutkannya, saat ini, persediaan beras cukup aman untuk beberapa bulan ke depan. Hal ini berdasarkan hasil panen yang dikumpulkan melalui sejumlah kelompok tani.

“Beberapa kelompok tani ini bisa menyuplai beras untuk daerah-daerah yang kekurangan, tetapi juga masih bisa menyimpan cadangan,” katanya.

Baca Juga:  Demi Indonesia, Warga Subang Ramaikan Lintasan Cabor Sepeda

Ketua Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Padalarang, Dasep Hermansyah, membenarkan, saat ini pasokan beras di wilayahnya cukup aman. Dengan pasokan ini, dia bahkan bisa menyuplai beras ke luar daerah, seperti wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

“Karena pasokan masih banyak, harga beras premium juga kami jual Rp 8.500/kg, yang di pasaran sekarang sudah mencapai Rp 10.000/kg,” ujar Dasep, yang membawahi beberapa kelompok tani beranggotakan 260 orang ini.

Baca Juga:  Diduga Selang Bensin Bocor, Mobil VW Combi Terbakar di Simpang Dago

Hal senada diungkapkan Sugandi, Ketua Kelompok Tani Pandawa di Sindangkerta. Menurut dia, musim panen ini para petani di bawah kelompoknya memiliki pasokan beras hingga 17 ton. Sebagian petani juga masih memanen padi.

“Untuk panen kali ini hasilnya cukup bagus karena pasokan air juga cukup lancar. Untuk mengantisipasi kekeringan, kami punya beberapa strategi, di antaranya melakukan jadwal pengairan,” ujarnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat