Menyebar Di 14 Kecamatan, HIV/AIDS Di Purwakarta Tembus Hampir 500 Kasus

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jumlah Kumulatif kasus HIV-AIDS di Kabupaten Purwakarta, hingga akhir 2017 lalu mencapai 350 orang yang tercatat. Namun, hingga September 2018 telah diketemukan kasus baru sebanyak 102 orang, jumlah kumulatif kasus HIV-AIDS sampai dengan september sebanyak 452 orang.

Hal tersebut diungkapkan, Direktur Yayasan Resik, Hasanuddin saat ditemui di kantor Yayasan Resik, Perumahan Bukit Citara persada no A 4, Desa Mulayamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Kamis (11/10/2018).

“Kasus HIV-AIDS mayoritas berusia produktif, yakni berumur 26 sampai 48 tahun. Namun ditemukan pula kasus HIV yang berusia 0 sampai 4 tahun, penularan ke-anak disebabkan adanya penularan dari ibu HIV positif ke bayi melalui persalinan yang normal yang dilahirkan dari ibu yang tertular HIV-AIDS,” jelasnya.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Purwakarta Selasa 2 Mei 2023

Ia menambahkan, Penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Purwakarta telah meluas ke 14 wilayah kecamatan. Itu artinya, lanjut Hasanuddin, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten telah ditemukan kasus HIV-AIDS.

“Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk deteksi dini kasus HIV-AIDS terus gencar dilakukan selain itu pemberian informasi tentang HIV-AIDS terus dilakukan oleh Yayasan Resik. Hampir semua kecamatan di Kabupaten Purwakarta ada kasus HIV-AIDS. Bisa saja semua Kecamatan ada temuan kasus baru HIV-AIDS” ujar Hasanuddin.

Ia menambahkan, sikap ODHA yang menutup status dirinya, dikarenakan masih terjadi stigma di dalam diri ODHA itu sendiri dikarenakan masih ada kekwatiran akan dijauhi dari lingkungan masyarakat itu bagian kendala yang dihadapi oleh ODHA. Diperlukan kepedulian dari seluruh masyarakat agar tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

Baca Juga:  Puluhan Bidan Desa Laporkan Intimidasi ke Komisi I DPRD Majalengka

“Jadi kita jauhi virusnya bukan orangnya,” tegasnya.

HIV tidak mudah menularakan, penularan HIV hanya melalui hubungan seks beresiko yang gonta ganti pasangan, penggunaan jarum suntik yang tidak seteril dan dari Ibu HIV kebanyinya melalui persalinan.

“Untuk itu kami Yayasan Resik mengedukasi dan memotivasi kepada setiap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) untuk terbuka minimal kepada pihak keluarga,” kata dia.

Selain itu, lanjut Hasan sapaan karibnya, Yayasan Resik Purwakarta memberikan berbagai hal tentang HIV-AIDS, seperti apa bahayanya virus tersebut bagi tubuh, cara penularannya, cara pengobatannya, serta cara mendapatkan pelayanan kesehatan atau perawatan bagi orang yang terinveksi virus HIV-AIDS.

Baca Juga:  Kampung Nelayan di Bengkulu Akan Dijadikan Destinasi Wisata

“Kita berharap jangan ada prilaku diskriminasi terhadap ODHA, karena pada dasarnya penularan HIV-AIDS tidak segampang yang dibayangkan selama ini. Selain itu, dibutuhkan kepedulian seluruh elemen masyarakat. serta perlu adanya Rencana Strategi dari pemerintah daerah Purwakarta untuk menanggulangi kasus HIV agar bisa menekan laju kasus HIV-AIDS, selain peran pemerintah daerah, peran masyarakat mutlak diperlukan. dalam rangka Pengendalian HIV-AIDS,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat