Kecewa Dengan Partai Afiliasi, Nahdlatul Ulama Purwakarta Dorong Kadernya Yang Nyaleg untuk Menang

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta meminta agar kadernya yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif 2019-2024 untuk turun ke masyarakat serta konsisten berkhidmat ke ulama dan NU.

Selama ini sebagian anggota DPRD yang berada di dalam partai yang berafiliasi dengan NU dinilai tidak mampu merepresentasikan cita-cita organisasi Islam terbesar ini dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat Purwakarta.

“Sejauh ini khidmat PKB dan PPP kepada NU masih diragukan. Parpol hanya dekat kepada NU menjelang hajat politik lima tahunan. Di luar itu acapkali masih abai. Padahal masih banyak kepentingan dan cita cita NU yang perlu dikawal dan terus diperjuangkan,” ungkap Saparudin, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta, (10/10).

Baca Juga:  Adlin Tambunan: Sergai Berupaya Tekan Kasus Covid-19 Untuk Pemulihan Ekonomi

Tambahnya, seluruh warga NU kini merasa bahwa anggota DPRD yang berasal dari ‘Partai berkah NU’ (PKB dan PPP -red) tidak mampu berbuat banyak untuk organisasi dan utamanya warga Nahdliyin, serta masyarakat Purwakarta umumnya.

“Mereka tersandera oleh kepentingan pribadi. Nahdlatul Ulama diabaikan selama mereka menjabat. Nonsense (omong kosong -red) janji-janjinya kepada masyarakat,” tegas Sapar.

Oleh karena itu, Sapar meminta agar kader-kader NU yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD periode 2019-2024 agar bisa memenangkan pemilihan dengan cara turun ke seluruh warga Nahdliyin, berkhidmat kepada ulama dan NU, dan raih suara sebanyak-banyaknya dari seluruh masyarakat Purwakarta sesuai dapilnya.

Baca Juga:  Amankan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara, Polres Purwakarta Kerahkan Personel

Dengan demikian, kader-kader yang akan jadi Anggota DPRD Purwakarta kelak, mampu mengawal dan memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya warga Nahdliyin. Dan bersinergi aksi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Purwakarta. Agar maksimal mendapatkan berkah ulama di NU.

Terpisah, pengamat politik Purwakarta, Dudi Mulyadi, menanggapi apa yang terjadi selama ini atas abainya partai (anggota DPRD -red) yang berafiliasi dengan NU karena tidak adanya komitmen yang jelas sedari awal pada saat akan mencalonkan diri sebagai anggota Legislatif.

“Di NU kan ada namanya proses bai’at, nah kalau mau saklek, para kader NU yang mau mencalonkan diri sebagai anggota DPRD harus di-bai’at dulu. Agar berkomitmen dan bersinergis dengan NU dan warga Nahdliyin, utamanya masyarakat umum, untuk memperjuangkan kepentingan bersama,” papar Dudi, yang juga pernah berkader di PDIP dan PKB.

Baca Juga:  KKP Panggil Pertamina Imbas Tumpahan Minyak Cemari Perairan Karawang

Untuk diketahui, beberapa kader NU Purwakarta yang kini mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Purwakarta, sebagian di antaranya, Didin Syaprudin (Nasdem), Mukti Wibawa (Nasdem), Idris Wikarso (PKB), H. Castono (PKB), H. Lili Supriadi (PKB), Amsiri (PKB), Zaenal Arifin (PKB), Firman (PKB), Yayat Suyatna (PKB), Ceceng Abdul Qodir (PKB), Yadi AG (PPP), H. Ahmad Sanusi (Golkar). (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat