Daerah

Musim Penghujan, Pengrajin Keramik di Plered Keluhkan Cuaca

×

Musim Penghujan, Pengrajin Keramik di Plered Keluhkan Cuaca

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Datangnya musim penghujan memberi kerugian kepada pengrajin gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Pasalnya cuaca yang sering mendung dan hujan membuat penjemuran gerabah tak bisa maksimal.

Dampaknya, produksi gerabah keramik di Plered menurun 30% dari hari biasa, sehingga para pengrajin memilih untuk mengurangi produksi gerabah agar terhindar dari potensi kerugian.

Baca Juga:  Polemik Domisili Bank Sampah di Katapang Berlanjut, Ini Kata Kades Kalijaya

Menurut salah seorang pemilik industri gerabah keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Dede Muhtar (43), menurunnya produksi keramik disebabkan sistem pengeringan gerabah memerlukan waktu lebih jika dibandingkan musim kemarau.

“Kalau musim penghujan seperti saat ini bisa memakan waktu satu bulan untuk mengeringkan gerabah keramik sebelum masuk ke tahap pengecatan,” ungkapnya, Senin (6/1/2020).

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta, Sabtu 23 Juli 2022

Sedangkan, tambah Dede, pada musim kemarau satu minggu juga kering, Sedangkan di musim hujan pengeringan jadi terhambat.

Atas kondisi itu, Dede mengaku, jumlah pengiriman ke luar kota akan terhambat karena faktor produksi menurun. Namun beruntung masih banyak stok yang diproduksi pada musim kemarau.

Baca Juga:  Kadisdik Sergai Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Seni Budaya

“Masih ada, paling hasil produksi kemarin yang nanti kami kirim,” ujar dia.

Ia mengatakan, dirinya akan melakukan upaya dalam sistem pembakaran, pembakaran gerabah akan diintensifkan hanya saja stok kayu akan ditambah.

“Soal kualitas saya pastikan tidak berpengaruh, tetap baik,” pungkasnya. (Gin)

Tinggalkan Balasan