JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat, Meiky Welmi Paedong menyoroti pengelolaan air lindi yang kurang maksimal di TPA Sarimukti.
Hal tersebut dikarenakan, air lindi sudah mencemari beberapa sungai yang ada di sekitaran Sarimukti. Diantaranya Sungai Cimeta, Cipicung, Cipanawuan, termasuk Sungai Citarum.
Dia mengatakan, pihaknya sudah mengambil sempel air lindi untuk diteliti di Laboratorium, guna mengetahui zat berbahaya yang terkandung dalam air lindi.
“Kami sudah memasukkan beberapa sempel ke laboratorium. Hasil labnya belum keluar sampai sekarang,” kata Meiky saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).
Pasalnya, lanjut dia, selama ini dari pihak Badan Pengelolaan Sampah Regional (BPSR) belum ada memperbaiki pengelolaan limbah yang dihasilkan TPA Sarimukti.
“Sambil menunggu hasil lab yang belum keluar. Kami melihat selama ini dilapangkan tidak ada perbaikan limbah,” ucapnya.
Selain itu, ungkap Meiky, pihaknya juga mengkampanyekan bahaya air lindi menggunakan berbagai media. Hal itu dilakukan karena dampaknya dirasakan langsung oleh lingkungan sekitar. Mengingat di kawasan tersebut banyak perkebunan dan pemukiman warga.
“Langkah awal kita kemarin sudah melakukan kampanye publik. Lantaran banyak memberi dampak negatif tidak hanya ke sungai tapi lingkungan sekitar, pemukiman dan kawasan perkebunan,” pungkasnya. (RNU)