Ineu Purwadewi: DPRD Jabar Tengah Matangkan Bahas DOB, Bukan Yang Lain

JABARNEWS | BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan saat ini sedang mematangkan pembahasan daerah otonom baru atau DOB.

“Satu sisi, saat ini kami sedang konsentrasi membahas DOB, DPRD Provinsi Jabar sedang berkontribusi membahas DOB,” kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari dilansir dari Antara, Jumat (23/10/2020)

Komisi I DPRD Jawa Barat, kata dia, diberikan tugas untuk membahas DOB Provinsi Jabar.

Baca Juga:  Tak Hanya PKL Cikapundung, Hotel di Garut Juga Pasang Bendera Putih

“Pembahasannya sedang di Komisi I ya. Saat ini DPRD Jabar sedang konsentrasi membahas DOB, bukan soal lain (usulan nama Provinsi Jabar diganti Provinsi Jabar,” kata dia.

Politisi yang akrab disapa Teh Ineu ini mengatakan sejumlah daerah telah direstui untuk menjadi DOB seperti Bogor Timur, Garut Selatan, dan Sukabumi Utara.

Pihaknya juga telah mendengar penyataan dari Gubernur Jabar M Ridwan Kamil yang menyatakan idealnya Jabar harus memiliki lebih dari 40 kabupaten/kota.

Baca Juga:  Baru Saja Dilonggarkan, Garuda Malah Berencana Naikkan Harga Tiket

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jabar idealnya memiliki lebih dari 40 daerah (kabupaten/kota) sehingga pemekaran wilayah menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pembangunan daerah di Jabar.

“Jadi ada hal-hal yang sedang kami perjuangkan dari sisi pelayanan publik dan ekonomi secara politik yaitu pemekaran wilayah. Jadi kami berharap Jabar idealnya memiliki lebih dari 40 daerah (kabupaten/kota),” kata dia.

Baca Juga:  Meski Kalah dari Australia, Shin Tae-yong Merasa Puas dengan Perkembangan Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia

Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan populasi menjadi sumber dari dinamika dan masalah pembangunan di provinsi dengan populasi hampir 50 juta jiwa per tahun 2019.

Pasalnya, penduduk akan berebut sumber daya, tata ruang, sekolah berkualitas, fasilitas kesehatan, hingga transportasi. Untuk itu, pengendalian populasi menjadi salah satu solusi dinamika pembangunan di Jabar. (Ara)