Sirkuit Mandalika Lombok Jadi Tuan Rumah Seri Superbike 2021

JABARNEWS | JAKARTA – Indonesia menetapkan Sirkuit Mandalika Lombok sebagai tuan rumah penyelenggaraannya seri World Superbike 2021 pada bulan November mendatang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, World Superbike merupakan ajang bergengsi yang akan menjadi ajang pendahuluan sebelum MotoGP.

“Kita akan menjadi tuan rumah salah satu seri balapnya yang rencananya digelar pada bulan November 2021 mendatang,” kata Sandiaga usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga:  Kepala BPS Jabar: Bonus Demografi Bisa Jadi Bumerang

“Arahan Bapak Presiden, walaupun antusiasme yang tinggi dari masyarakat, penyelenggaraan harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan disiplin, baik bagi para atlet, maupun kru, dan juga para penonton,” tambahnya.

Sandiaga menjelaskan, para atlet yang akan berlaga diharapkan hadir lima hari sebelum latihan dengan status sudah divaksin oleh enam vaksin yang sudah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga:  Peserta International Conference on Islamic Youth Education 2017 Makan Malam Bareng Emil

“Sebelum keberangkatan mereka juga akan diminta untuk melakukan tes PCR. Setelah kedatangan, para atlet akan terus secara rutin dilakukan pengetesan PCR selama di karantina,” jelasnya.

Sandiaga menambahkan, tak hanya untuk para atlet, sistem bubble juga akan diterapkan bagi para penonton melalui pengetesan berjenjang serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Terkait kapasitas penonton di Sirkuit Mandalika, Menparekraf Sandiaga menyebut akan diputuskan pada saat menjelang penyelenggaraan ajang tersebut, dengan melihat perkembangan pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Pos Anggaran Tak Terduga Pemkab Bogor Membengkak Tangani Covid-19

Sandiaga berharap, dua ajang olahraga internasional yang akan diselenggarakan ini akan mampu membangkitkan semangat dan menunjukkan bahwa Indonesia siap menggelar ajang kelas dunia di tengah pandemi Covid-19.

“Apakah dari kapasitas penonton yang 20 ribu per hari itu adalah 10, 20, atau 30 persen nanti akan ditentukan pada saat terakhir. Penonton juga akan dilakukan sistem bubble melalui testing berjenjang,” tutupnya. (Red)