Kunjungan Wisata Cianjur Masih Rendah, Target Pajak Terancam Tak Terpenuhi

JABARNEWS | CIANJUR – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata yang ada di Cianjur masih rendah, meski sebagian tempat wisata sudah kembali dibuka.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Disparpora Cianjur Ahmad Taufik Rahman memastikan kondisi bisa membuat target penerimaan pajak dari sektor pariwisata tidak tercapai.

“Target pajak dari sektor pariwisata terancam tidak tercapai, yang biasanya dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya sebesar Rp5 miliar rupiah,” kata Ahmad, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Gemini 11 April 2022, Kesukaan Kamu Dengan Kegiatan Sosial Akan Diuji Hari Ini

Menurut dia, salah satu penyebab wisatawan masih enggan untuk mengunjungi tempat wisata adalah adanya aturan yang mewajibkan pengunjung untuk menunjukkan surat vaksinasi minimal dosis pertama.

Selain itu, tambah dia, faktor lainnya adalah kegiatan sekolah yang sudah mulai tatap muka serta penerapan kendaraan dengan plat ganjil genap di sejumlah kota.

Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya telah membuat berbagai program dan promo bersama antar kota/kabupaten untuk menarik minat wisatawan ke Cianjur, termasuk mempromosikan objek wisata baru mulai dari utara hingga selatan melalui media sosial.

Baca Juga:  Kolam Retensi Sirnaraga, Bisa Tampung Air Dan Buat Olahraga

“Kita coba bekerja sama dengan kabupaten terdekat seperti Bandung Barat, untuk membuat satu paket wisata dengan transportasi kereta api. Paket wisata itu akan membawa pengunjung menjelajahi sejumlah destinasi di Cianjur seperti Gunung Padang dan Curug Cikondang,” katanya.

Bahkan untuk menarik wisatawan lokal dan luar daerah, pihaknya telah membuat poster yang ditempel di transportasi umum, agar masyarakat dapat mengetahui informasi lanjutan seputar tempat wisata di Cianjur.

Baca Juga:  Jerawat Jadi Masalah? Ini Bahan Alami yang Bisa Mengatasinya

Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman mengharapkan pembukaan kembali tempat wisata yang ada dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta jumlah wisatawan tidak melebihi 25 persen dari kapasitas sesuai aturan PPKM level 2.

“Ini jadi tanggungjawab bersama agar Cianjur, nol kasus COVID-19 dan dapat masuk ke level 1, sehingga kita dapat memulihkan perekonomian termasuk pariwisata di dalamnya. Bagi tamu yang berkunjung harus mematuhi prokes dan wajib menunjukan surat vaksin,” katanya. (Red)