JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun langkah strategis menanggapi tingginya prevalensi depresi di wilayahnya yang mencapai 3,3 persen, tertinggi secara nasional menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan bahwa jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jabar telah menembus lebih dari 62 ribu orang.
“Ini menjadi pekerjaan rumah besar. Kami telah melakukan pertemuan dengan organisasi profesi psikolog klinis, Kementerian Kesehatan, dan para ahli untuk merumuskan langkah konkret menurunkan prevalensi ini,” kata Herman saat konferensi pers di Gedung Sate, Bandung, Jumat (9/5/2025).
SKI mencatat angka prevalensi depresi tersebut terjadi pada penduduk usia 15 tahun ke atas. Namun, menurut Herman, potensi gangguan jiwa di kalangan pelajar SMP, SMA, dan SMK juga perlu diwaspadai dan diteliti lebih lanjut.
“Kita perlu dalami lebih jauh kondisi anak-anak di bawah 15 tahun,” tegasnya.