JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menginstruksikan seluruh kepala sekolah SMA dan SMK negeri di wilayahnya untuk segera mengidentifikasi ruang kelas yang rusak atau berpotensi roboh. Langkah ini diambil menyusul insiden ambruknya bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (10/9) pagi.
“Saya meminta kepala sekolah untuk mengidentifikasi ruang kelas yang rusak, yang berpotensi roboh, yang mengganggu kenyamanan anak-anak kita untuk belajar. Segera dilaporkan karena pemerintah provinsi akan segera melakukan pembangunan pada tahun ini juga,” ujar Dedi melalui akun resmi media sosialnya.
Ia menegaskan, evaluasi ini penting dilakukan agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Dedi menargetkan pembangunan ruang kelas hasil evaluasi bisa dimulai dan diselesaikan pada tahun anggaran berjalan, yakni September hingga Desember 2025.
Menurutnya, ambruknya atap sekolah di Cileungsi menjadi pelajaran berharga karena kualitas bangunan yang buruk. Padahal, gedung tersebut baru dibangun pada 2016.
“Dipastikan kualitas pembangunannya buruk kalau sampai atapnya roboh. Untuk itu saya juga sudah meminta inspektorat melakukan pemeriksaan, termasuk siapa yang dulu membangunnya,” tegas Dedi.