JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Gerakan Poe Ibu yang tercantum dalam Surat Edaran Gubernur bukanlah gerakan baru, melainkan upaya untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang telah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa Barat.
“Beberapa masyarakat memahami kalau saya akan mengumpulkan uang satu orang seribu, padahal tidak ada seperti itu. Surat edaran itu dibuat hanya sebagai imbauan untuk mengaktifkan kembali kepedulian sosial yang mulai menurun,” ujar KDM sapaan akrab Dedi Mulyadi dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, semangat gotong royong di Jawa Barat sudah tumbuh lama melalui berbagai bentuk seperti jimpitan, beras perelek, hingga Gerakan Sehari Seribu (Gasibu).
“Saya memposting ini dan banyak komentar positif. Ada yang bilang di Tasikmalaya sudah lama dilakukan, di Garut juga begitu. Artinya, tradisi ini masih terjaga. Saya hadir untuk mengkapitalisasi itu agar terdigitalisasi, ada regulasi, dan ada transparansi uang masuk berapa, keluar berapa,” tegasnya.
KDM menjelaskan, dana yang terkumpul dari Gerakan Poe Ibu nantinya bisa digunakan langsung di tingkat RT/RW hingga kabupaten/kota untuk membantu kebutuhan sosial, khususnya pendidikan dan kesehatan.