JABARNEWS | BANDUNG – Langkah kecil menuju masa depan besar kembali ditorehkan di Kota Bandung. Melalui kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kota Bandung, Centratama Group, dan Human Initiative, lahirlah Perpustakaan Digital di SMP Negeri 35 Bandung — ruang belajar baru yang membuka jendela literasi tanpa batas bagi para pelajar di era digital. Inovasi ini bukan sekadar menghadirkan teknologi di sekolah, tetapi juga menyalakan semangat membaca dan belajar yang melintasi sekat ruang dan waktu.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kemajuan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial perlu berjalan beriringan dalam mewujudkan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi Publik dan Swasta, Kunci Transformasi Pendidikan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong transformasi pendidikan.
> “Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha ini sangat baik. Pemerintah memiliki keterbatasan, sedangkan dunia usaha memiliki kewajiban sosial. Apa yang dilakukan Centratama melalui CSR ini sangat diapresiasi, khususnya dalam mendukung pemanfaatan teknologi di sekolah,” ujar Yayan.
Tak hanya memberikan akses internet dan perangkat teknologi, kolaborasi ini juga memperbaiki ruang fisik perpustakaan agar lebih nyaman dan fungsional.
“Bukan hanya infrastrukturnya yang dibangun, tetapi juga koneksi internet dan ruangannya diperbaharui agar lebih nyaman. Saat Centratama datang untuk berdiskusi tentang lokasi, kami segera melibatkan Dinas Pendidikan, dan akhirnya dipilihlah SMP Negeri 35 Bandung,” tambahnya.
Momen Penting Bagi Literasi Bandung
Selasa, 14 Oktober 2025, menjadi hari bersejarah bagi SMP Negeri 35 Bandung. Pada hari itu, Perpustakaan Digital resmi diresmikan dan diserahkan kepada sekolah. Inisiatif ini menjadi simbol nyata bahwa dunia pendidikan di Bandung sedang bergerak menuju arah baru—lebih terbuka, lebih modern, dan lebih terhubung dengan dunia digital.
Yayan berharap agar program serupa dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain di Bandung.
“Semoga Centratama dapat membangun Perpustakaan Digital lebih banyak di sekolah lain. Hal ini akan memperkuat infrastruktur teknologi kota yang masih kurang. Pemkot Bandung siap mendukung agar kolaborasi ini terus berlanjut dan saling menguntungkan,” katanya.
Harapan itu sejalan dengan semangat Bandung sebagai Smart City yang terus memperkuat pondasi teknologi, termasuk di sektor pendidikan.
CSR Centratama Group, Investasi Sosial untuk Masa Depan Bangsa
Dari sisi dunia usaha, Centratama Group menegaskan komitmennya melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CEO Centratama Group, Raymon Yan, menjelaskan bahwa pembangunan perpustakaan digital ini merupakan bagian dari program CSR yang telah berjalan sejak tahun lalu.
> “Kami sangat gembira hari ini bisa menyerahkan Perpustakaan Digital kepada SMPN 35 Bandung sebagai wujud komitmen kami dalam program CSR. Kami berperan membantu konektivitas dan fasilitas untuk digital library di sekolah-sekolah,” kata Raymon.
Raymon menambahkan, pemilihan sekolah penerima manfaat dilakukan secara cermat melalui kerja sama dengan Human Initiative, agar bantuan dapat tepat sasaran.
“Kami bekerja sama dengan Human Initiative dalam mengidentifikasi dan menentukan sekolah prioritas. Bukan berarti sekolah lain tidak penting, ini bagian dari rencana kerja berkelanjutan kami,” jelasnya.
Lebih dari sekadar menyediakan perangkat digital, Centratama ingin membuka akses pengetahuan tanpa hambatan.
“Kami ingin anak-anak memanfaatkan waktunya secara produktif. Dengan membaca, wawasan mereka akan semakin luas. Siapa yang mau berinvestasi waktu lebih banyak untuk belajar, kami yakin akan berkembang lebih baik,” ujarnya penuh semangat.
Membangun Budaya Baca dan Belajar di Era Digital
Hadirnya Perpustakaan Digital di SMP Negeri 35 Bandung menjadi langkah nyata dalam memperkuat budaya literasi dan pembelajaran berbasis teknologi. Lebih dari sekadar ruang penuh buku elektronik, tempat ini menjadi simbol kebangkitan semangat membaca di tengah derasnya arus digitalisasi.
Dengan fasilitas yang modern, koneksi internet yang cepat, serta ruang baca yang nyaman, siswa kini memiliki kesempatan untuk menjelajah pengetahuan tanpa batasan ruang dan waktu. Melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga kemanusiaan, Kota Bandung kian mantap melangkah menuju visi literasi tanpa batas bagi seluruh pelajar.
Karena sejatinya, setiap klik di layar dan setiap halaman yang terbuka bukan hanya tentang membaca — tetapi tentang menyalakan cahaya masa depan generasi yang melek teknologi dan cinta ilmu.(Red)